ADEN (Arrahmah.com) – Otoritas Yaman telah menangkap sekitar 3.000 migran gelap, sebagian besar warga Ethiopia, di selatan negara itu, “menciptakan situasi kemanusiaan yang akut,” kata badan migrasi PBB pada Jumat (26/4/2019), lapor Reuters.
“IOM sangat prihatin dengan kondisi di mana para migran ditahan dan terlibat dengan pihak berwenang untuk memastikan akses ke para migran yang ditahan,” kata Organisasi Internasional untuk Migrasi.
Para migran ditahan di stadion sepak bola terbuka dan di sebuah kamp militer, katanya dalam sebuah pernyataan.
Penahanan dimulai pada Ahad di kota Aden dan provinsi tetangga Lahj, yang berada di bawah kendali pemerintah yang diakui secara internasional yang didukung oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Teroris Syiah Houtsi mengendalikan Sanaa, ibukota, dan pusat kota besar lainnya.
Kedua pihak berada di bawah tekanan diplomatik internasional untuk mengimplementasikan kesepakatan gencatan senjata yang disponsori PBB yang disepakati tahun lalu di Swedia dan untuk mempersiapkan dialog politik yang lebih luas yang akan mengakhiri perang empat tahun.
Ribuan migran tiba di Yaman setiap tahun, sebagian besar dari Tanduk Afrika, didorong oleh kekeringan dan pengangguran di rumah dan terpikat oleh upah yang tersedia di Teluk.
(fath/arrahmah.com)