DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan kelompok oposisi Suriah pada Senin (22/4/2019) melakukan pertukaran tahanan sebagai bagian dari proses Astana, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.
“Beberapa orang yang ditahan oleh kelompok-kelompok oposisi dan rezim dibebaskan bersamaan pada 22 April 2019 dengan kegiatan-kegiatan Kelompok Kerja untuk Pembebasan Tahanan/Penculikan, Serah Terima Jenazah dan Identifikasi Orang Hilang,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan Senin (22/4) seperti dilansir Anadolu.
Sembilan tahanan ditukar dari masing-masing pihak, menurut laporan Anadolu.
Pertukaran terjadi di Abu Al Zindeen, selatan kota Al-Bab yang dikuasai oposisi, di Suriah utara, sebagai bagian dari proyek ketiga kelompok kerja yang didirikan sebagai bagian dari proses Astana.
Pernyataan itu menekankan bahwa kelompok kerja yang terdiri dari Turki, Rusia, Iran, dan PBB akan melanjutkan kegiatannya untuk memulihkan warga sipil dan tahanan di kedua pihak.
Pertukaran datang menjelang pertemuan tingkat tinggi internasional ke-12 di Suriah sebagai bagian dari proses Astana, yang akan diselenggarakan pada 25-26 April.
Turki, Rusia, dan Iran bertindak sebagai negara penjamin dalam proses perdamaian Astana.
Meskipun pertukaran tahanan awal dilakukan November dan Februari lalu, sekitar setengah juta orang masih diperkirakan mendekam di penjara rezim Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)