MAKASSAR (Arrahmah.com) – Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) jujur dan adil (jurdil) dalam menjalankan proses demokrasi yang sementara berlangsung ini.
“Kalau mereka tidak jurdil, maka mereka akan dicap sebagai penjahat demokrasi. Pertanggungjawabannya tidak hanya di hadapan masyarakat, tetapi juga kelak di hadapan Allah Ta’ala,” kata FUIB Sulsel, Mukhtar Daeng Lau, dalam rilis FUIB yang diterima Arrahmah.com, Senin (22/4/2019).
Mukhtar mengungkapkan, dalam rangka mengawal proses demokrasi ini pihaknya telah menyiapkan gerakan massa apabila indikasi kecurangan itu semakin nyata.
“Karena kami tak ingin ada kecurangan dalam pelaksanaan demokrasi ini, sehingga kalau ada dan tidak mampu ditindak, maka tentu gerakan massa akan mengambil bagian,” tegas Mukhtar, yang juga selaku ketua Relawan #2019 Ganti Presiden Sulsel.
Sekjen FUIB Sulsel, Andi Hidayatullah Lukman, menganggap Pemilu 2019 ini adalah terburuk sejak era reformasi.
Menurutnya, berdasarkan real count BPN Prabowo-Sandi menjadi indikasi bahwa sekitar 60 persen rakyat Indonesia menginginkan perubahan.
“Makanya, kami dari 60 persen yang memilih Prabowo-Sandi ini menyatakan mosi tidak percaya kepada penyelenggara yang apabila kelak memutuskan dan menetapkan rezim yang lahir dari indikasi kecurangan ini, maka akan jadi preseden buruk dan tidak akan mendapatkan berkah dari maha kuasa,” ujar Hidayatullah.
Sementara itu, Jenderal Lapangan FUIB Sulsel, Iqbal Majid, menjelaskan bahwa pemilu ini memakan biaya yang tidak sedikit. Apabila Pilpres ini tidak mampu melahirkan kepemimpinan yang lahir dari suara mayoritas rakyat Indonesia, namun dengan kecurangan, maka tentu akan mengundang sesuatu yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
“Kalau petahana dan kelompoknya ini ingin melakukan cara-cara inkonstitusional, maka pasti akan memicu chaos, termasuk dengan munculnya people power seperti yang pernah terjadi di tahun 1998,” ujarnya.
Karena itu, Iqbal berharap agar KPU, Bawaslu dan penyelenggara lainnya benar-benar membentengi lembaga mereka dari segala bentuk indikasi kecurangan dan ketidaknetralan.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Kopassandi) Sulsel, Muhammad Ikhwan Jalil, meminta agar segala kecurangan yang terjadi sekarang ini mampu diselesaikan KPU.
(ameera/arrahmah.com)