JAKARTA (Arrahmah.com) – Dai kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad (UAS), menggelar pertemuan dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Video pertemuan tersebut disiarkan secara langsung oleh TV One, Kamis (11/4/2019).
Pada kesempatan tersebut, Prabowo menanyakan apa gerangan yang membuat Ustadz Abdul Somad ingin menyampaikan pesan dari para ulama.
UAS kemudian menuturkan, setiap ia berkeliling ceramah ia selalu mendengar nama Prabowo disebut, mulai dari ujung Aceh hingga ke Madura.
“Umat berharap besar kepada Bapak,” ungkap UAS.
UAS kemudian memberikan ibarat, ada sebuah keranjang amanah melalui ijtima’ ulama dan umat juga mendukung.
“Jadi ada dua dukungan, ulama dengan umat,” ujar UAS.
UAS kemudian memberikan ibarat, dalam keranjang amanah ini ada pisau, bunga, buah dan pena. Maka, kata UAS, ada dua pesan Allah, letakkan amanah ini dengan sesuai.
“Yang pisau Bapak berikan ke anak muda karena dia akan ke hutan berburu, yang buah Bapak berikan ke anak-anak agar dia fresh, yang bunga Bapak berikan kepada anak gadis supaya bisa diberikan kepada suaminya, sedangkan pena Bapak berikan kepada ulama agar mereka menulis. Jangan Bapak berikan pisau kepada anak kecil, dia akan melukai.”
“Letakkan amanah ini kepada ahlinya”, tegasnya.
Dan pesan kedua, lanjut UAS, ulama berijtima’ dan umat menyambut, ini amanah besar yang diletakkan di pundak Bapak.
“Bapak adil,” pesan UAS.
UAS kemudian menyitir hadits tentang 7 golongan yang akan mendapatkan naungan Allah nanti pada hari kiamat dimana pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah.
“Yang pertama mendapat naungan itu adalah pemimpin yang adil, mudah-mudahan Bapak termasuk,” ujar UAS.
UAS juga meminta Prabowo untuk selalu tabah dan kuat menghadapi tantangan dan menyerahkan kepada Allah.
“Durian jika sekedar berputik, orang cuek. Tapi jika ia sudah berbuah harum, ranum, ada orang akan melempar, monyet akan naik. Sekarang buahnya sedang harum, mekar, Bapak tabah, kuat, serahkan pada Allah, Laa hawlaa wa laa quwwata illaa billah,” pesan UAS
UAS juga menyebut, ujian yang paling besar adalah menjadi pemimpin.
“Kata Ahmad ibnu Hambal, seandainya doamu maqbul, dan doa itu cuma satu, mintalah pemimpin yang adil,” tandasnya.
(ameera/arrahmah.com)