SARAJEVO (Arrahmah.com) – Pemimpin Komunitas Muslim Bosnia, Mufti Mustafa Ceric, memperingatkan Menteri Pendidikan Sarajevo, Emir Suljagic, bahwa ia akan menghadapi “Sarajevo Spring” yang terinspirasi oleh berbagai aksi protes di Timur Tengah dan Afrika Utara, jika ia tidak menarik kebijakan untuk menghapus nilai agama dari perhitungan materi pendidikan secara keseluruhan.
Suljagic pada 22 April memerintahkan semua sekolah dasar dan menengah di daerah Kanton Sarajevo untuk menghapus nilai Pendidikan Agama dari rata-rata nilai keseluruhan, yang menyulut reaksi yang kuat di seluruh Bosnia dan Herzegovina.
Suljagic membela diri dengan dalih bahwa siswa yang menghadiri kelas Pendidikan Agama tidak selalu memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding dengan mereka yang tidak menghadiri kelas tersebut.
Kelas ini opsional, katanya.
Sebagai respon atas keputusan Sulgajic ini, Ceric menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk “penindasan dan penghinaan terhadap rakyat Bosnia”, terutama Muslim.
Dalam pidato yang sama, ia berpendapat menteri pendidikan semacam Sulgajic harus diganti oleh “seseorang yang tidak membenci Muslim dan Islam”. Dia juga menuduh Vera Jovanovic, presiden Komite Helsinki untuk Hak Asasi Manusia di Bosnia, menyimpan kebencian terhadap Muslim.
“Jika Anda terus melakukan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok agama – yang berarti bahwa Anda akan melakukan hal yang sama dengan masjid-masjid dan madrasah, maka siap-siaplah Anda akan menyaksikan kebangkitan di jalan-jalan Sarajevo,” Ceric mengatakan. (althaf/arrahmah.com)