RIYADH (Arrahmah.com) – Tahanan politik Saudi menderita penyiksaan dan kekurangan gizi, menurut bocoran laporan medis yang disiapkan untuk Raja Salman, seperti dilaporkan surat kabar Guardian.
Laporan medis telah disiapkan untuk raja bersama dengan rekomendasi yang mencakup pengampunan bagi para tahanan atau pembebasan lebih awal karena masalah kesehatan.
Pemeriksaan medis yang termasuk dalam laporan itu diyakini dilakukan pada Januari untuk 60 tahanan sebagai bagian dari peninjauan internal yang diperintahkan oleh raja, meskipun ada keberatan dari pembantu Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) tulis Guardian seperti dilansir Al Jazeera pada Ahad (31/3/2019).
Laporan itu akan diedarkan di pengadilan kerajaan, sebuah sumber mengatakan.
Kondisi para tahanan seperti yang dilaporkan dalam dokumen yan bocor, konsisten dengan beberapa laporan yang muncul dalam beberapa bulan terakhir yang melibatkan klaim penyiksaan di penjara Saudi.
MBS, pemimpin de facti kerajaan, juga menghadapi celaan atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang terbunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, oleh tim operasi Saudi dalam apa yang disebut sebagai “pembunuhan terencana”.
Permintaan berulang oleh Guardian untuk komentar dari pemerintah Saudi ditolak atau dibiarkan tidak dijawab, tetapi para pejabat tidak membantah keaslian laporan.
Tahanan laki-laki yang masuk dalam peninjauan termasuk Adel Ahmad Banaemah, Mohammed Saud Al-Bisher, Fahad Abdullaziz Al-Sunaidi, Zuhair Kutbi, Abdullaziz Fawzan Al-Fawzan dan Yasser Abdullah Al-Ayyaf. Sedangkan tahanan perempuan termasuk Samar Mohammad Badawi, Hatoon Ajwad Al-Fassi dan Abeer Abdullatif Al-Namankany.
Laporan menunjukkan tahanan politik telah diperlakukan dengan sangat buruk dan menderita berbagai masalah kesehatan, dengan komentar termasuk: “Pasien menderita penurunan berat badan yang parah dengan muntah berdarah terus menerus. Ada juga sejumlah luka dan memar yang tersebar di beberapa area tubuh.”
Komentar lain adalah: “Pasien tidak bisa bergerak sama sekali karena luka di kedua kaki serta mengalami kelemahan parah karena kekurangan gizi dan kekurangan cairan.”
Dalam kebanyakan kasus, laporan itu menuntut pemindahan mendesak para tahanan ke pusat medis. (haninmazaya/arrahmah.com)