SURABAYA (Arrahmah.com) – Dalam kesempatan membuka pelatihan kewirausahaan berbasis pesantren yang diadakan di Gedung PWNU Jawa Timur, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Muhaimin Iskandar menjanjikan akan mengirimkan 100 santri Jawa timur untuk magang kerja di Jepang.
“Untuk Jatim, kami sudah menyeleksi 300 santri dan hanya 68 santri yang lolos seleksi, tapi direncanakan untuk dikirim 100 santri untuk magang di Jepang,” katanya di Surabaya, Selasa (17/5/2011) malam.
Pelatihan yang diikuti oleh 225 santri tersebut juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Kepala Disnakertrans Jatim Harry Soegiri.
Menakertrans menjelaskan kerja sama pelatihan wirausaha bagi santri dan pengiriman santri untuk magang ke Jepang merupakan bagian dari kerja sama Kemenakertrans dengan PBNU yang sudah dilaksanakan di Jabar dan Jateng.
Menurut Muhaimin yang juga Ketua Umum DPP PKB, pelatihan wirausaha bagi santri yang berbasis ICT itu merupakan upaya Kemenakertrans untuk melakukan “link” antara pesantren dengan dunia kerja.
“Saya pernah bertanya ke (Pesantren) Lirboyo, ternyata mereka memiliki 10 ribu-an santri dan hanya 1.000-an yang menjadi kiai, sehingga 9.000-an santri akan menjadi tenaga kerja di masyarakat,” katanya.
Namun, 116 juta tenaga kerja yang ada saat ini tercatat 47,5 persen di antaranya masih berpendidikan setara sekolah dasar (SD), sehingga mereka belum mampu mengangkat perekonomian keluarga dan masyarakat secara umum.
“Karena itu, kami mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja serta pengiriman tenaga kerja untuk magang di negara lain. Kami juga memiliki program trasnmigrasi pesantren dan pengiriman dai pesantren ke kawasan transmigrasi,” katanya seperti yang ditulis Antara.
Oleh karena itu Muhaimin mengatakan pihaknya membutuhkan dukungan masyarakat, termasuk NU. “Saat bertemu dengan PBNU, Presiden sudah memerintahkan para menteri untuk bekerja sama dengan PBNU guna mempercepat pembangunan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Muhaimin Iskandar menyerahkan bantuan dari Kemenakertrans dan Jamsostek serta “corporate service responsibility” (tanggung jawab sosial) dari Bank Mandiri dan PT Kalbe Farma. (rasularasy/arrahmah.com)