BANYUMAS (Arrahmah.com) – Masjid Daarussalam yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas diacak-acak oleh orang tak dikenal. Kitab-kitab milik TPA Daarussalam juga dibuang ke dalam sumur.
“Kita dapat laporan dari unsur wilayah telah terjadi beberapa perusakan di tempat ibadah, kami langsung cek lokasi, yang pertama itu di taman pendidikan Alquran (TPA) Daarussalam, di mana setelah kita cek di sana kita lihat secara langsung bahwa kitab suci Al-Quran dan tempat ibadah dikotori dan sebagian Al-Quran dibuang ke sumur. Kita tidak tahu karena campur dengan karpet dan meja-meja,” kata Sekertaris Desa, Agus Supriadi, lansir Detik.com, Kamis (21/3/2019).
Selain di masjid, kata Agus, ada beberapa lokasi di wilayah ini yang juga dirusak oleh orang yang hingga kini masih misterius ini. Peristiwa ini terjadi Kamis dini hari tadi sekitar pukul 02.30-04.00 WIB.
Agus menuturkan, sebelumnya pelaku tak dikenal itu merusak karung padi milik petani di sekitar area pondok Jami Miftahul Fallah Desa Buniayu. Karung milik petani tersebut ditusuk-tusuk menggunakan benda tajam hingga rusak.
Setelah itu, pelaku merusak puluhan pohon durian, albasia dan jati yang ditanam santri di sekitar pondok. Pohon-pohon tersebut ditebas hingga roboh. kejadian itu berlangsungs sekitar jam 3 pagi.
Setelah menebang pohon milik pondok dan menusuk karung padi milik warga, pelaku kemudian menuju TPA Daarussalam dan Masjid Daarussalam yang berjarak sekitar 1 kilometer. Pelaku merusak dan mengotori karpet masjid tersebut.
“Karpetnya dikotori dan dimasuki pakai sendal, lalu tempat guru ngaji TPA ini rumahnya dilempar batu sehingga di depan itu ada bekas keramik pecah, kebetulan kena temboknya karena batunya lumayan,” ungkap Agus.
“Kitabnya lebih dari satu (yang dimasukkan sumur) dan kita lihat ada kitab yang tersisa di rak. Ada Al-Quran yang dibuka dan dikasih kotoran tanah. Itu sekitar jam 3 sampai subuh,” jelasnya.
Sebagaimana dilansir Detik.com, polisi dari Unit TKP Polres Banyumas tengah melakukan olah kejadian di TPA dan Masjid Daarussalam. Mereka mengumpulkan bukti-bukti yang ada di lokasi tersebut dan memasang garis polisi.
Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun juga ikut mencari keterangan dari tokoh masyarakat, kiai dan masyarakat sekitar terkait kejadian penebangan pohon di area pondok pesantren dan dibuangnya kitab-kitab di lingkungan TPA Daarussalam.
(ameera/arrahmah.com)