YERUSALEM (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu berjanji untuk membangun 840 unit pemukiman baru di Barat pada Senin (18/3/2019), setelah serangan penembakan yang menewaskan dua pemukim di wilayah pendudukan.
Pihak berwenang “Israel” mengklaim seorang Palestina telah menikam seorang tentara “Israel” di dekat pemukiman Ariel di Tepi Barat utara pada Ahad sebelum melepaskan tembakan dari senapannya ke “Israel” di sebuah stasiun bis terdekat.
“Besok, seperti yang dikatakan walikota Ariel kepada saya, kami akan memulai pembangunan sekitar 840 unit rumah di lingkungan baru, lingkungan yang saya setujui dua tahun lalu,” kata Netanyahu dalam pernyataan yang dikutip oleh surat kabar Haaretz setelah kunjungan ke lokasi serangan.
Tentara “Israel” telah meluncurkan pemburuan untuk penembak itu, yang diidentifikasi oleh media “Israel” sebagai Omar Abu Laila, seorang warga kota Zawiya yang berusia 19 tahun di Salfit.
Senin pagi, pasukan “Israel” menyerbu beberapa rumah dan toko di Salfit di kota Tepi Barat utara untuk memburu seseorang yang dituduh sebagai penembak.
Sekitar 650.000 pemukim “Israel” saat ini hidup di lebih dari 100 pemukiman yang dibangun sejak 1967, ketika “Israel” menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di sana sebagai ilegal.
(fath/arrahmah.com)