BARCELONA (Arrahmah.com) – Ada peningkatan diskriminasi agama dan kejahatan rasial di Spanyol, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri negara tersebut.
“Kami telah mengamati peningkatan, meskipun tidak pada tingkat yang mengkhawatirkan, dalam Islamofobia dan serangan terhadap Muslim, serta kebencian agama dalam percakapan di media sosial,” ujar Miguel Angel Aguilar, koordinator layanan yang menangani kejahatan kebencian dan diskriminasi di Barcelona, mengatakan kepada media lokal sambil menunjuk laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri, seperti dilansir Anadolu pada Senin (18/3/2019).
Laporan itu mengatakan bahwa ada peningkatan hingga 120 persen dalam kejahatan rasial pada tahun 2017 dengan total 103 insiden dibandingkan dengan tahun sebelumnya di Spanyol.
Aguilar juga mengatakan bahwa 39 dari 41 kasus yang terkait dengan kejahatan rasial pada tahun 2017 adalah tentang Islamofobia.
Menurut laporan itu, sebagian besar kejahatan kebencian, yang sebagian besar merupakan kasus Islamofobia, dilakukan di wilayah Catalonia, yang menampung sekitar 2 juta populasi Muslim di negara itu dan memiliki 317 Masjid.
Laporan itu juga menyoroti bahwa sebagian besar pernyataan kebencian tentang agama dibagikan di internet.
Laporan lain tentang Islamofobia di media, yang dipersiapkan dengan inisiatif beberapa yayasan dan universitas di Spanyol dan dikeluarkan pekan lalu, mengatakan Islamofobia di media adalah “kenyataan yang tidak perlu dipertanyakan lagi”.
Menyatakan bahwa mereka mulai bekerja untuk isu Islamofobia di tahun 2017, Pedro Rojo, Presiden Fanar Foundation mengatakan: “Sekitar 65 persen dari semua artikel surat kabar pada tahun 2017 adalah Islamofobia”.
Rojo juga menyatakan mereka bisa mengatakan untuk pertama kalinya bahwa sebagian besar media Spanyol adalah Islamofobia. (haninmazaya/arrahmah.com)