CRISTCHURCH (Arrahmah.com) – Keluarga korban mulai mempersiapkan upacara pemakaman bagi anggota keluarga mereka yang menjadi korban serangan teroris di Christchurch, Selandia Baru.
Jenazah para korban rencananya akan dikembalikan ke keluarga mereka pada Ahad (17/3/2019) malam.
Salah satu korban tewas adalah Mujaad Ibrahim, yang biasa disapa Mucad. Dia adalah seorang anak laki-laki berusia tiga tahun yang ditembak mati di masjid tempat ia mengikuti shalat Jum’at terakhirnya.
Dia merupakan putra seorang imigran Somalia yang lahir di Hamilton. Keluarga Mucad datang ke Selandia Baru pada awal tahun 1990-an, dia hanyalah seorang anak kecil tidak bersalah yang diajak oleh kakaknya Abdi untuk mengikuti shalat Jum’at.
“Saya membawanya ke masjid untuk shalat Jum’at. Kami berada di sana, saya tepat berada di sebelahnya. Insiden penembakan tersebut terjadi begitu cepat, teroris itu memuntahkan peluru secara intens, tanpa pandang bulu,” kata Abdi kepada Newshub.
“Semuanya terjadi terlalu cepat, aku awalnya berpikir itu hanya kembang api. Dan kemudian semua orang mulai berlari. Saat saya baru saja mulai berlari, saya kehilangan adik saya.”
Mucad adalah korban termuda dari 50 orang yang terbunuh dalam pembantaian itu. Dia tak berdaya menghadapi rentetan peluru yang dimuntahkan oleh teroris pelaku penembakan.
“Masyarakat Selandia Baru dan seluruh dunia mendukung kami. Kami menghargai semua bentuk cinta dan dukungan mereka,” kata Abdi.
“Saya sudah berada di sini hampir 25 tahun dan saya belum pernah melihat yang seperti ini. Masyarakat Selandia Baru sangat peduli dan baik. Saya bersyukur mereka telah membantu dan mendukung kami.”
Selain Mucad, ada juga Alin Daraghmeh, seorang anak perempuan berusia empat tahun, yang kini berada dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Starship setelah peluru menembus tubuhnya.
Ayah Alin yang bernama Wassium juga tertembak, dia kini dalam kondisi kritis di Christchurch. Mereka berasal dari Yordania, ungkap seorang temannya Jacob Stanley.
Mereka datang ke sini demi masa depan yang lebih baik. (Rafa/arrahmah.com)