RAMALLAH (Arrahmah.com) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Ahad (10/3/2019) menunjuk pejabat senior Fatah Mohammad Shtayeh sebagai perdana menteri baru, menurut kantor berita resmi Wafa.
Shtayeh, anggota Komite Sentral Fatah, akan menggantikan Rami Hamdallah, yang mengajukan pengunduran dirinya pada Januari atas “rekomendasi” dari kelompok Fatah.
Hamas dan Fatah berselisih sejak mantan penguasa merebut Jalur Gaza pada 2007 dari Fatah setelah pertempuran jalanan.
Dalam sebuah pernyataan kepada Anadolu, Shtayeh mengatakan: “Sejalan dengan instruksi Presiden Abbas, tugas pemerintah kita adalah untuk memastikan persatuan, untuk mengakhiri divisi, dan untuk membawa legitimasi nasional ke Gaza.”
Menyadari bahwa penyebab Palestina sedang melewati kondisi yang sangat sulit, Shtayeh mengatakan bahwa penting untuk meringankan rasa sakit rakyat Palestina dan mengurangi penderitaan mereka.
“Orang-orang kami pantas mendapatkan segala upaya dan sadar akan masa-masa sulit,” katanya.
Dilahirkan pada 1958 di sebuah desa dekat kota Nablus di Tepi Barat utara, Shtayeh adalah seorang politikus dan pakar ekonomi Palestina.
Dia menjabat sebagai menteri pekerjaan umum dan perumahan antara 2005-2006 dan 2008-2010 dan kepala Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi.
Shtayeh meraih gelar doktor dalam pengembangan ekonomi dari University of Sussex, Inggris, dan bekerja sebagai profesor dan dekan di Universitas Birzeit.
(fath/arrahmah.com)