IDLIB (Arrahmah.com) – Rezim Bashar Asad dan kelompok-kelompok teror yang didukung Iran menyerang sebuah pusat agen pertahanan sipil White Helmets di Idlib barat laut pada Ahad (10/3/2019), menewaskan seorang pekerja pertahanan sipil, menurut sumber-sumber lokal.
Serangan itu dilakukan di distrik Marek, yang terletak di dalam zona eskalasi Idlib.
Pusat pertahanan sipil rusak berat dan menjadi tidak dapat digunakan sebagai akibat dari serangan itu, sumber tersebut mengatakan.
Pada Sabtu, seorang relawan terbunuh ketika pusat White Helmets lainnya ditabrak oleh sebuah pesawat perang milik Rusia, menurut oposisi.
Serangan rezim di zona de-eskalasi Idlib diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 117 warga sipil – dan melukai lebih dari 342 lainnya – sejak awal 2019.
Pada September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona demiliterisasi setelah pertemuan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya Vladimir Putin di kota Sochi di pesisir Rusia.
Ankara dan Moskow menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan stabilisasi situasi di zona de-eskalasi Idlib, di mana tindakan agresi dilarang.
Suriah telah terjebak dalam perang yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Asad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
Sejak itu, ratusan ribu orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi, menurut pejabat PBB.
(fath/arrahmah.com)