KAIRO (Arrahmah.com) – Mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak, meminta maaf kepada bangsanya dan memohon amnesti. Permintaan ampun ini muncul tiga bulan setelah ia digulingkan oleh rakyatnya sendiri, menurut sebuah laporan di harian independen al-Shorouk.
Laporan ini muncul di edisi Selasa (17/5/2011) dan mengutip sumber-sumber resmi Mesir dan Arab yang mengatakan bahwa Mubarak sedang menyusun surat yang akan disiarkan di seluruh Mesir dan saluran Arab, meminta maaf atas nama dirinya dan keluarganya atas pelanggaran yang ia lakukan.
Dia juga dilaporkan akan meminta maaf atas perilaku yang didasarkan pada kesalahan informasi yang disampaikan kepadanya oleh penasihatnya.
Mubarak dan istrinya, Suzanne, berada di bawah penangkapan di sebuah rumah sakit di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, setelah keduanya mengalami serangan jantung selama interogasi.
Mubarak juga siap untuk menyerahkan seluruh aset kekayaannya kepada negara dalam rangka mempermudah dirinya untuk memperoleh amnesti dari Dewan Militer.
Amnesti ini akan berlaku untuk Mubarak, istrinya, dan kedua anaknya, yakni Alaa dan Gamal, yang ditahan di penjara Tora Kairo atas tuduhan korupsi.
Pada Senin (16/5), istri Mubarak berjanji untuk menyerahkan hartanya pada negara dalam bentuk dua rekening bank dan sebuah villa mewah di Kairo.
Setidaknya 846 orang tewas selama protes berlangsung di Mesir dan lebih dari 6.000 orang terluka.
Dewan Militer yang mengambil alih Mubarak setelah pengunduran diri pada tanggal 11 Februari telah berjanji untuk menyeret semua mantan pejabat rezim yang dinyatakan bersalah ke pengadilan. (althaf/arrahmah.com)