NEW DELHI (Arrahmah.com) – Sebuah organisasi Muslim di India mengatakan pada Kamis (7/3/2019) bahwa masyarakat pemeluk agama minoritas di negara itu “menjadi sasaran diskriminasi” di bawah pemerintahan sayap kanan yang berkuasa yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BPJ).
Sebagaimana dilansir Anadolu Agency, E. Abubacker, ketua Front Populer India (PFI), mengatakan dalam sebuah konferensi pers di ibukota New Delhi yang digelar pada Kamis (7/3), “Semua partai politik, yang peduli tentang hak-hak minoritas, seharusnya merespon secara positif dan memasukkan tuntutan masyarakat dalam manifesto pemilihan mereka.”
Pemilihan umum di India akan digelar pada bulan Mei.
PFI menyelenggarakan Konklaf Politik Muslim untuk membahas skenario politik saat ini dan keprihatinan masyarakat minoritas, khususnya untuk kaum Muslim India.
Konklaf ditutup dengan mengadopsi piagam tuntutan yang mencakup masalah perkembangan, peerwakilan, pendidikan, budaya dan keamanan yang berkaitan dengan komunitas Muslim.
“Kami juga telah menyiapkan kampanye intensif dengan menyebarkan pamflet, mengadakan konvensi rakyat di 100 daerah pemilihan di mana suara minoritas sangat menentukan,” kata Abubacker.
Organisasi tersebut juga mengatakan bahwa perubahan pemerintahan dalam pemilihan umum mendatang adalah untuk kepentingan masyarakat pemeluk agama minoritas. (Rafa/arrahmah.com)