RABAT (Arrahmah.com) – Maroko pada Kamis (7/2/2019) secara resmi memulihkan layanan wajib militer, meskipun ada keluhan dari pemuda di negara Afrika Utara tersebut.
Raja Mohammed VI memberi “instruksi agar 10.000 wajib militer dipanggil ke dinas militer pada tahun ini, sebelum membawa angka ini menjadi 15.000 pada tahun berikutnya,” kata sebuah pernyataan kabinet yang dilakukan oleh agen MAP.
Warga Maroko berusia antara 19 dan 25 tahun tampaknya akan dipanggil untuk satu tahun, menurut undang-undang yang diluncurkan pada Agustus, sekitar 12 tahun setelah wajib militer dihapuskan. Wajib militer pertama akan terdaftar pada musim gugur 2019, juru bicara pemerintah Mustapha Khalfi mengatakan.
Wajib militer akan dibayar antara 1.050 dirham (96 euro) dan 2.000 dirham (185 euro) bersih per bulan, menurut Khalfi. Warga Maroko terbagi atas kembalinya dinas militer – beberapa melihatnya sebagai pekerjaan yang menguntungkan bagi kaum muda.
Istana mengatakan tujuannya adalah untuk meningkatkan “integrasi dalam kehidupan profesional dan sosial” bagi kaum muda dan meningkatkan rasa kewarganegaraan mereka.
(fath/arrahmah.com)