KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Peran pejabat dan rakyat Malaysia dalam mendukung perjuangan Palestina dan mempertahankannya di forum internasional dan lokal menunjukkan bahwa Malaysia menentang kejahatan pendudukan “Israel”.
Penentangan tersebut ditunjukkan dengan penolakannya untuk melakukan normalisasi dengan “Israel”.
Hal itu disampaikan oleh ketua Organisasi Kebudayaan Palestina di Malaysia (PICOM), Muslim Imran, Selasa (5/2/2019).
Dalam sebuah wawancara dengan The Palestinian Information Center, Imran mengatakan bahwa Malaysia menentang gelombang normalisasi yang berupaya dipromosikan oleh “Israel” di negara-negara Arab dan Muslim. Upaya normalisasi ini ternyata berhasil di sejumlah negara.
Imran menegaskan, Great March of Return dan kejahatan-kejahatan “Israel” adalah di antara faktor-faktor penting yang memperkuat keputusan Malaysia untuk menolak normalisasi dengan “Israel”, serta penolakannya terhadap pelanggaran dan kejahatan “Israel” terhadap demonstran yang damai.
Imran mengungkapkan, telah ada hubungan bersejarah antara Malaysia dan Palestina. Sejak kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957 dan sampai sekarang, komunikasi telah berlangsung, sejak masa Perdana Menteri pertama, Tunku Abdul Rahman, hingga ke Perdana Menteri Mahathir Mohamad saat ini.
Imran mengucapkan terima kasih kepada Malaysia atas dukungan politik, materi, dan moralnya kepada rakyat Palestina, yang puncaknya adalah kunjungan mantan Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib Abdul Razak ke Jalur Gaza sebanyak dua kali.
(ameera/arrahmah.com)