KUNDUZ (Arrahmah.com) – Sedikitnya 36 tentara boneka Afghanistan dilaporkan tewas dalam pertempuran terbaru di utara negeri, ujar pejabat dan media lokal pada Selasa (5/2/2019).
Pertempuran terjadi bertepatan dengan putaran baru pembicaraan damai selama dua hari yang sedang berlangsung di Moskow antara perwakilan Imarah Islam Afghanistan (IIA) dengan beberapa pejabat Afghanistan yang tidak berafiliasi dengan pemerintah Kabul.
Safiullah Amiri, wakil ketua majelis provinsi Kunduz di perbatasan dengan Tajikistan, mengatakan kepada Anadolu bahwa pejuang IIA telah menyerbu sejumlah pos pemeriksaan yang dijaga ketat oleh tentara, polisi dan milisi pro-pemerintah pada Senin (4/2) malam.
Amiri membenarkan bahwa 36 tentara telah terbunuh dan sedikitnya 20 lainnya cedera dalam serangan itu.
Namun, Menteri Pertahanan Afghanistan mengklaim bahwa serangan Taliban (IIA) di Kunduz telah “dipatahkan”.
“Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan mengusir serangan musuh di daerah Khwaja Pak dan Taloka di pinggiran kota Kunduz tadi malam sekitar pukul 1 dini hari,” klaim pernyataan kementerian.
Mereka juga mengklaim bahwa 22 pejuang IIA telah terbunuh, namun klaim ini belum direspon oleh pihak IIA.
Serangan serupa terjadi di provinsi Baghlan di Afghanistan utara, di mana menurut laporan Radio Azadi, sebanyak 10 personel keamanan tewas dalam serangan terkoordinasi Taliban.
Zabiullah Mujahid, juru bicara IIA, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa empat pos pemeriksaan telah sepenuhnya dikuasai. Mujahid menambahkan bahwa sedikitnya 40 tentara boneka Afghanistan terbunuh dalam serangan di Kunduz dan Baghlan.