ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Parlemen Pakistan mengecam operasi penyerbuan AS yang menewaskan Syaikh Usamah Bin Ladin beberapa waktu lalu. Parlemen juga mendesak untuk meninjau perjanjian kerja sama antiterorisme Pakistan-AS dan memerintahkan dihentikannya segera serangan-serangan pesawat tak berawak AS di wilayah Pakistan.
Hal itu tercantum dalam resolusi yang diadopsi dalam sidang parlemen Pakistan seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (14/5/2011).
Dalam resolusi tersebut juga menyatakan bahwa pemerintah Pakistan sangat tertekan dengan kampanye untuk memfitnah Pakistan, yang dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu di negara-negara lain tanpa menghargai upaya-upaya dan pengorbanan besar Pakistan dalam memerangi teror. Hal tersebut merupakan reaksi dari tudingan AS yang menganggap otoritas Pakistan mengetahui keberadaan Syaikh Usamah di Pakistan.
Jika serangan-serangan sepihak AS kembali terjadi, Pakistan akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk penarikan fasilitas transit yang digunakan oleh pasukan NATO untuk mengangkut pasukan ke Afghanistan.
Resolusi itu memperkuat bukti ketegangan hubungan Pakistan-AS sejak pasukan khusus AS menyerbu Syaikh Usamah di Kota Abbottabad, tak jauh dari Islamabad, Pakistan.
Para anggota parlemen telah mempertanyakan bagaimana Syaikh Usamah bisa bersembunyi di kota tersebut, di dekat akademi militer elit Pakistan, tanpa terdeteksi otoritas Pakistan. Namun pejabat-pejabat pemerintah Pakistan telah membantah tudingan bahwa mereka mengetahui keberadaan Syaikh Usamah ataupun membantunya bersembunyi. (rasularasy/arrahmah.com)