RAMALLAH (Arrahmah.com) – Sedikitnya 100 tahanan Palestina terluka ketika pasukan pendudukan “Israel” menyerbu Penjara Militer Ofer di barat Ramallah pada Selasa (22/1/2019) pagi, ujar laporan organisasi Palestina.
Menurut pernyataan Masyarakat Tahanan Palestina, pasukan pendudukan menembakkan peluru karet, gas air mata dan bom suara serta membawa anjing dan menggunakan tongkat untuk memukuli tahanan. Tiga bangsal terbakar, ujar laporan seperti dilansir Daily Sabah.
Sebagian besar tahanan terluka oleh peluru karet. Sedikitnya 20 tahanan dirawat di rumah sakit “Israel” dan sisanya dikirim kembali ke penjara.
Pernyataan mengatakan tahanan Palestina melakukan perlawanan dan situasinya bisa memburuk dalam beberapa jam mendatang. Dikatakan, tahanan telah melakukan mogok makan sejak Senin (21/1), dan beberapa bagian penjara telah ditutup.
Pernyataan juga mencatat bahwa uni Metzada, unit operasi khusus penjara “Israel”, menyerang tahanan Palestina dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dalam beberapa kasus membahayakan nyawa tahanan.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mendukung laporan pada Selasa (22/1).
“Tahanan di Penjara Ofer menolak makan pada Senin dan Selasa pagi,” ujar Qadri Abu Bakr, kepala Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan PLO mengatakan kepada Anadolu.
Dia mengatakan “Israel” berusaha mematahkan semangat para tahanan Palestina dengan menyerang mereka.
“Otoritas Palestina melakukan kontak dengan kelompok-kelompok internasional dan hak asasi manusia untuk menghentikan kejahatan ‘Israel’,” ujarnya.
Setelah penyerangan, paratahanan bersumpah akan meningkatkan aksi protes mereka, meskipun mereka tidak merinci caranya.
Dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis Senin, para tahanan meminta kelompok-kelompok hak asasi internasional untuk memikul tanggung jawab kemanusiaan, moral dan hukum dan bekerja untuk menghentikan penganiayaan “Israel” terhadap para tahanan Palestina.
Sekitar 1.200 warga Palestina ditahan di penjara Ofer, barat daya Ramallah. (haninmazaya/arrahmah.com)