INGGRIS (Arrahmah.com) – Dinas rahasia Inggris MI6 diketahui telah menyusun proposal kudeta terhadap Saddam Hussein tiga bulan setelah Serangan 11 September ke Amerika Serikat, demikian The Independent, Jumat (13/5/2011), mengutip dokumen rahasia yang bocor.
Proposal itu menjabarkan rencana perubahan rezim di Irak yang akan dibeking oleh serangan udara (Inggris). Rencana ini dibacakan sendiri kepada (menteri luar negeri Inggris saat itu) Jack Straw, yang lalu menyarankan Tony Blair yang kemudian menjadi PM Inggris, untuk membacanya juga.
Proposal yang terdiri dari tiga dokumen tersebut ditulis oleh seorang pejabat senior MI6 bernama sandi “SIS4”, pada Desember 2001. Dalam dokumen tersebut menyebutkan bahwa minyak adalah alasan utama penggulingan Saddam Hussein.
“Penggulingan Saddam tetap menjadi hadiah (utama) karena itu dapat memberikan keamanan baru untuk jalur suplai minyak,” tulis sang pejabat MI6 itu.
Masih jelas dalam ingatan kita bahwa opini yang dikoar-koarkan dalam invasi Irak saat itu adalah memerangi terorisme dan mencari senjata pemusnah massal. Dalam dokumen tersebut tertulis jelas bahwa dinas rahasia Inggris itu tidak yakin Saddam atau Irak memiliki kaitan dengan jaringan teroris Alqaeda.
“Tidak ada data intelijen yang meyakinkan bahwa Irak mendukung para ekstremis Sunni (merujuk Alqaeda). Kami tidak mengetahui kaitan antara Alqaeda dan Irak. Kami tidak begitu yakin ada keterkaitan di antara keduanya” bunyi pernyataan tersebut seperti yang dilansir Antara.
Salah satu dokumen rahasia itu menyebutkan bahwa rencana kudeta dukungan MI6 diajukan demi mencegah AS turun langsung menggulingkan Saddam. Meskipun pada kenyataannya Amerika lebih cepat satu langkah dalam menginvasi Irak, hal ini tentu saaj dengan dukungan Inggris, tetapi tetap saja tujuannya tak lain adalah emas hitam (minyak) itu sendiri.
Terlebih belakangan setelah Saddam berhasil digulingkan, George Bush membagi-bagi proyek minyak pada kerabat dan teman dekatnya untuk berinvestasi di Irak. Satu lagi fakta kebejatan kaum kafir. Mereka merelakan ribuan nyawa penduduk sipil hanya untuk kepentingan duniawi.
Revolusi di timur tengah yang saat ini sedang berlanjutpun pada dasarnya tak jauh dari kaki tangan mereka untuk melanggengkan segala urusan materi. Segala alsan kemanusiaan yang dipaparkan hanyalah omong kosong! (rasularasy/arrahmah.com)