KAIRO (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Kamis (10/1/2019) menyatakan pujiannya atas kebebasan beragama Mesir ketika ia mengunjungi sebuah katedral yang luas dan sebuah masjid di ibukota baru negara itu di sebelah timur Kairo.
I had a productive meeting with @AlsisiOfficial in Cairo today. The U.S. stands firmly with #Egypt in its commitments to protecting #religiousfreedom and in the fight against terrorism that threatens all of our friends in the Middle East. pic.twitter.com/6PFa1cZUya
— Secretary Pompeo (@SecPompeo) January 10, 2019
Diplomat tinggi Washington, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang Kristen evangelis, sedang dalam tur yang bertujuan meyakinkan sekutu-sekutu regional AS setelah keputusan mengejutkan Washington untuk menarik pasukan AS dari Suriah.
Pada Kamis malam (10/1) dia mengunjungi Katedral Nativity of Christ dan masjid Al-Fattah Al-Alim di Ibukota Administratif Baru Mesir, 45 kilometer timur dari Kairo.
Saat mengunjungi masjid, ia menyatakan, “Kebebasan Mesir ada di sini, di rumah ibadah ini, bangunan-bangunan besar, indah, dan cantik tempat Tuhan jelas sedang bekerja.”
Kedua bangunan itu diresmikan oleh Presiden Abdel Fattah El-Sisi pada Minggu (6/1), sehari setelah ledakan bom mematikan di dekat sebuah gereja di negara itu.
“Ini adalah negara khusus di mana Presiden Sisi jelas-jelas menegaskan dengan menempatkan ini, katedral terbesar di Timur Tengah di sini di tempat ini,” kata Pompeo, menyebut bangunan itu “simbol harapan yang besar.”
Excited to see our friends in Egypt opening the biggest Cathedral in the Middle East. President El-Sisi is moving his country to a more inclusive future!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 6, 2019
Peresmian katedral disambut oleh Presiden AS Donald Trump, yang menulis di Twitter, “Saya senang melihat teman-teman kami di Mesir membuka Katedral terbesar di Timur Tengah.”
“El-Sisi memindahkan negaranya ke masa depan yang lebih inklusif,” tambah Trump. (Althaf/arrahmah.com)