MANBIJ (Arrahmah.com) – Polisi militer Rusia mulai berpatroli di sekitar kota Manbij, Suriah, ujar seorang juru bicara pada Selasa (8/1/2019). Mereka bergerak ke daerah yang dikendalikan oleh pasukan Kurdi yang didukung AS.
Pasukan Rusia bertindak untuk mendukung rezim Asad yang baru-baru ini mengerahkan tentaranya di sekitar Manbij, di perbatasan Turki.
Pejuang Kurdi yang takut akan serangan militer Turki, mengundang pasukan rezim Asad ke Manbij akhir bulan lalu setelah Presiden AS Donald Trump membuat pengumuman mengejutkan tentang penarikan penuh pasukan AS dari Suriah.
Berbicara dengan saluran televisi Rossiya24, juru bicara polisi militer Rusia, Yusup Mamatov mengatakan bahwa Polisi Militer Rusia telah memulai patroli di “zona keamanan di sekitar Manbij”, lansir AFP.
“Tugasnya adalah memastikan keamanan di daerah dan memantau situasi dan pergerakan formasi bersenjata,” klaim Mamatov.
Laporan tersebut mengatakan polisi militer Rusia akan dikerahkan di daerah tersebut “secara teratur”.
Terlihat puluhan polisi militer bersenjata berkendara melintasi desa-desa dengan jip dan truk yang mengibarkan bendera Rusia.
Sebuah laporan terpisah dari Channel One mengatakan polisi militer berpatroli hanya beberapa kilometer dari Manbij.
Para kritikus memperingatkan Trump bahwa penarikan pasukan AS yang tiba-tiba dari Suriah akan memungkinkan sekutu rezim Asad -termasuk Rusia dan Iran- meningkatkan pengaruh mereka di negara itu.
Sekitar 2.000 tentara AS, kebanyakan pasukan khusus, dikerahkan di Suriah dan bekerja sama dengan pasukan Kurdi dalam pertempuran yang diklaim melawan ISIS.
Pasukan Kurdi yang membentuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF), merebut Manbij dari ISIS pada 2016 lalu. Mereka menarik diri dari kota tersebut awal bulan ini setelah pengumuman Trump. (haninmazaya/arrahmah.com)