KABUL (Arrahmah.com) – Putaran pembicaraan damai berikutnya tentang Afghanistan akan berlangsung di Arab Saudi, yang kemungkinan akan dilakukan pada bulan Januari, lansir Arab News.
Konfirmasi yang diumumkan pada Sabtu (29/12/2018) tentang peran Saudi ini terjadi setelah percakapan telepon pada Kamis (27/12) antara Raja Salman dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Ghani memuji “peran penting” Saudi “dalam konsolidasi perdamaian dan stabilitas di Afghanistan,” dan mengatakan pertemuan berikutnya di Kerajaan akan menjadi “langkah yang baik dan mulai untuk proses selanjutnya.”
Dia berterima kasih kepada raja atas dukungannya untuk proses perdamaian yang dipimpin Afghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan, dan raja berjanji untuk menggunakan kantornya untuk mengonsolidasikan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan.
Musim panas lalu, Arab Saudi menjadi tuan rumah konferensi global para sarjana Islam untuk membahas perang Afghanistan.
Seorang juru bicara Dewan Perdamaian Tinggi yang ditunjuk pemerintah Afghanistan mengatakan anggota dewan dan delegasi pemerintah diharapkan untuk mengambil bagian dalam pembicaraan Januari.
Dua minggu lalu, pejabat Amerika, Arab Saudi, Pakistan, dan Emirat menghadiri pertemuan di Abu Dhabi untuk mengeksplorasi cara-cara mengakhiri perang Afghanistan.
Pada pertemuan itu, Taliban mengatakan akan bernegosiasi langsung dengan pemerintah Afghanistan hanya setelah penarikan pasukan pimpinan AS dari Afghanistan.
Sejak itu, Presiden AS Donald Trump telah mengejutkan sekutu Amerika dengan mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk mengurangi separuh jumlah pasukan AS di Afghanistan, dari 14.000 menjadi sekitar 7.000.
Konflik 17 tahun di Afghanistan adalah perang terpanjang Amerika, dan Trump telah lama berkampanye untuk membawa pulang tentara AS. Namun demikian, pada tahun 2017 ia menambahkan 4.000 pasukan ke pasukan AS di sana. (Althaf/arrahmah.com)