RIYADH (Arrahmah.com) – Raja Arab Saudi, Salman, telah menunjuk menteri luar negeri baru sebagai bagian dari perombakan besar kabinet, menurut laporan media Saudi.
Sebuah dekrit kerajaan menetapkan Ibrahim Al-Assaf sebagai menteri luar negeri yang baru, menggantikan Adel Al-Jubeir, lansir Al Jazeera pada Kamis (27/12/2018).
Perombakan pada Kamis (27/12) adalah yang pertama sejak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul pada Oktober lalu oleh pasukan pembunuh Saudi.
Kematian itu memicu kemarahan internasional dan membahayakan hubungan Riyadh dengan sekutu baratnya.
Turki dan badan-badan intelijen barat telah mengisyaratkan atau secara langsung menyebut Putra Mahkota Mohammad bin Salman, sebagai dalang di balik pembunuhan tersebut, tetapi raja tidak mengubah pewarisnya dalam perombakan terbaru.
Marwan Kabalan, kepala analisis kebijakan di Pusat Penelitian dan Kebijakan Arab, mengatakan langkahitu tidak mengejutkan karena Al-Jubeir dipandang sebagai sisa dari era Raja Abdullah.
“Kami sudah memperkirakan Al-Jubeir akan keluar dalam beberapa waktu. Bahkan sebelum peristiwa Khashoggi,” ujar Kabalan.
“Tapi saya berpikir dia telah digunakan sebagai kambing hitam lain dalam masalah ini.”
Otoritas Saudi di Riyadh mengakui pembunuhan Khashoggi yang sangat vokal mengkritik kebijakan Saudi, dalam sebuah operasi yang mereka klaim dilakukan oleh “elemen pembangkang”.
“Saya pikir ia keluar saat ini, mungkin pada waktu yang tepat bagi Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Seperti yang saya katakan, putra mahkota ingin menggunakan seseorang sebagai kambing hitam dan juga meminta pertanggungjawabannya,” tambah Kabalan.
“Karena Konsul Jenderal Saudi di Istanbul sangat terlibat dalam pembunuhan Khashoggi dan itu akan jatuh di bawah Al-Jubeir.”
Perubahan penting lainnya termasuk penunjukan Pangeran Abdullan bin Bandar bin Abdulaziz sebagai kepala Garda Nasional, menggantikan Pangeran Miteb bin Abdullah.
Jenderal Khalid bin Qirar Al-Harbi juga ditunjuk sebagai kepala keamanan umum, sementara Musaed Al-Aiban diangkat sebagai penasihat keamanan nasional. (haninmazaya/arrahmah.com)