Sedikitnya 30 orang dilaporkan menjadi korban penculikan oleh sekelompok orang yang mengenakan seragam militer di kota Baghdad. Saksi mata mengatakan, para penculik menciduk orang-orang di jalan, mulai dari aparat kepolisian sampai penjaga toko, dari kalangan Suni dan Syiah.
Para penculik datang ke distrik Sanak, kawasan sibuk di kota Baghdad dengan menggunakan 10 kendaraan dan menculik orang-orang yang sedang berada di jalan dan di toko.
“Beberapa kendaraan militer masuk ke pasar mobil dan mereka membawa sekitar 30 orang dan melepaskan tembakan secara random ke arah kumpulan orang. Mereka mengenakan seragam tentara,” kata seorang saksi mata pada Reuters.
Aparat keamanan Irak segera mengisolasi lokasi kejadian dan meminta keterangan dari sejumlah saksi mata. Para pemilik toko yang panik, menutup toko-tokonya dan mencari perlindungan.
Kasus penculikan hampir setiap terjadi di Baghdad. Kasus serupa terjadi bulan November kemarin. Sekelompok orang dengan mengenakan seragam tentara menculik belasan staff dan tamu di kantor kementerian pendidikan tinggi dan sampai sekarang dilaporkan masih ada 56 orang yang hilang.
Juru bicara kementerian pertahanan, Muhammad al-Askari mengatakan, pihaknya kesulitan untuk mengontrol peredaran baju seragam tentara. “Setiap orang bisa membeli seragam tentara atau seragam polisi dari pasar, meskipun kami telah mengeluarkan perintah untuk menyita semua seragam dan menghukum para pemiliknya,” katanya.
Sementara itu, di Provinsi Wasit, sebelah tenggara Baghdad yang didominasi oleh warga Syiah, aparat kepolisian menemukan 17 mayat dalam kondisi terikat, mata ditutup dan ditubuhnya terdapat luka tembak dan bekas penyiksaan.
Lima mayat lainnya ditemukan di sebuah pabrik tepung di kota Wahda. Di sebelah barat daya Baghdad juga ditemukan tiga mayat, satu di antaranya tanpa kepala.
Aksi kekerasan lainnya yang terjadi di Baghdad sepanjang Kamis kemarin adalah aksi penyerbuan sekelompok orang bersenjata ke sekolah khusus laki-laki yang menewaskan seorang aparat keamanan warga Syiah. Dua orang lainnya tewas dalam sebuah serangan di timur laut ibukota Irak.
Sebuah bom yang dipasang di jalan meledak di kota Samarra dan Musayyib, menewaskan seorang tentara dan dua komandan.
Polling: Mayoritas Warga Irak Merasa Putus Asa
Kehidupan rakyat Irak setelah invasi AS beserta pasukan sekutunya memang makin menyedihkan. Polling yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan 90 persen responden warga Irak meyakini negerinya kini dalam kondisi yang sangat buruk dibandingkan sebelum terjadi invasi tahun 2000 lalu.
Dari 2.000 responden polling yang dilakukan Pusat Riset dan Strategis Irak, 95 persennya meyakini bahwa situasi keamanan memburuk sejak kedatangan pasukan koalisi pimpinan AS.
Hampir 66 persen responden yakin aksi-aksi kekerasan di Irak akan mereda jika pasukan AS angkat kaki dari Irak. 38 persen responden “tidak yakin” PM Irak, Nuri al-Maliki mampu mengatasi situasi di Irak dan hampir 90 persen responden menilai komitmen pemerintah untuk mewujudkan janji-janjinya sangat buruk.
Selanjutnya, sekitar 36,5 persen responden menyatakan tidak yakin aparat keamanan Irak bisa mengontrol keamanan Irak. (ln/aljz/eramuslim)