MOSKOW (Arrahmah.com) – Surat Kabar Rusia, Nezavisimaya Gazeta, mengatakan bahwa “Israel” sedang mempersiapkan perang komprehensif terhadap Suriah menyusul penarikan AS dari negara itu.
Surat kabar itu mengatakan bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukan Amerika dari Suriah telah membuat “Israel” terpaksa menghadapi kehadiran Iran di Suriah dengan pasukannya sendirian.
Surat kabar itu mengutip pernyataan mantan menteri pertahanan “Israel” Avigdor Lieberman yang mengatakan bahwa “penarikan Amerika Serikat dari Suriah sangat meningkatkan kemungkinan konflik skala besar di utara, baik di Libanon atau Suriah”.
“Kepergian pasukan Amerika akan meningkatkan semangat tempur Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan sekutunya, Iran dan Hizbullah Libanon,” lanjutnya.
Harian Rusia itu mengutip pernyataan pakar militer Rusia Yuri Liamin bahwa Iran tidak bisa menafsirkan keputusan ini sebagai “cek kosong”.
“Kita tidak boleh lupa bahwa Turki sekarang mengancam untuk meluncurkan operasi militer baru terhadap Kurdi Suriah. Operasi ini dapat menyebabkan kontrol nyata Turki atas bagian penting dari Suriah utara. Perkembangan seperti itu tidak mungkin menyenangkan pemerintah Suriah dan sekutunya Iran,” tambahnya.
Rabu lalu, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk menarik tentaranya dari Suriah.
“Kami telah mengalahkan ISIS [Daesh] di Suriah, satu-satunya alasan saya untuk berada di sana selama Presidensi Trump, ” kata Trump di Twitter.
Media AS mengatakan, keputusan itu diambil setelah panggilan telepon antara Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyusul pengumuman operasi militer Turki terhadap Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), di sebelah timur Sungai Eufrat, yang dianggap oleh Ankara sebagai kelompok teroris.
(ameera/arrahmah.com)