WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat mengakui bahwa perang di Afghanistan masih jauh dari selesai bahkan setelah pengumuman kematian syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah.
“Aku tidak berpikir perang (di Afghanistan-red) telah berakhir. Aku tidak berpikir hilangnya bin Ladin akan menyebabkan kami mengganti strategi kami,” ujar Mayor Jenderal John Campbell, komandan AS-NATO di Afghanistan timur pada Selasa (10/5/2011) seperti yang dilaporkan Press TV.
Campbell juga mengatakan bahwa kematian bin Ladin bisa memacu lebih banyak serangan terhadap tentara AS di Afghanistan.
Pernyataan ini datang kurang dari dua bulan sebelum dimulainya tenggat waktu yang diumumkan Washington untuk penarikan tentaranya yang telah bercokol di Afghanistan selama satu dekade.
AS menginvasi Afghanistan sejak tahun 2001 dengan tujuan untuk menumbangkan pemerintahan Taliban yang saat itu berkuasa.
Menurut laporan media AS, banyak anggota parlemen AS kini bersikeras bahwa waktu bagi penarikan AS dari Afghanistan telah tiba, dengan alasan bahwa tujuan utama pengerahan pasukan AS ke Afghanistan adalah untuk menangkap Syaikh Usamah.
Sementara itu, komandan pasukan Inggris di Afghanistan, Jenderal James Bucknall mengatakan Barat tidak akan meninggalkan negara Asia bahkan setelah batas waktu akhir untuk serah terima keamanan kepada pasukan Afghanistan pada tahun 2014.
“Sampai kami menyatakan dengan jelas bahwa ‘komunitas internasional’ tidak akan meninggalkan Afghanistan dalam waktu dekat,” klaim Bucknall.
Rabu pekan lalu, Menteri Luar Negeri Inggris, William Haggue mengatakan bahwa strategi Inggris di Afghanistan tidak akan berubah meskipun bin Ladin telah tiada. (haninmazaya/arrahmah.com)