CANBERRA (Arrahmah.com) – Pemerintah Australia memperingatkan warganya untuk berhati-hati selama bepergian ke Indonesia. Diperkirakan dalam waktu segera, Australia akan secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota “Israel”.
Sebagaimana dilansir dari Straits Times, Kementerian Luar Negeri Australia telah mengeluarkan imbauan kepada warga Australia yang akan berlibur musim panas di Bali dan di tempat lainnya di Indonesia untuk waspada tingkat tinggi.
Kabarnya, Perdana Menteri Australia Scott Morisson diperkirakan akan mengakuti mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota “Israel” pada 15 Desember 2018, mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menurut keterangan para pejabat di Canberra, mereka memperkirakan pengumuman tersebut akan dilaksanakan hari Sabtu, bertepatan dengan Sabat Yahudi.
Namun, hal ini memang belum dikonfirmasi secara resmi.
Sebelumnya, langkah Morrison yang akan memindahkan korps diplomatik Australia ke Yerusalem telah menuai kritik ditengah kekhawatiran tentang besarnya biaya dan implikasi keamanan.
Walau demikian, diperkirakan bahwa mengakui Yerusalem akan membantu PM Australia yang akan menghadapi pemilu tahun depan untuk mendapatkan suara dari pemilih Kristen Yahudi dan kalangan konservatif di Australia.
Para pendukung Morrison berpendapat bahwa “Israel” memiliki hak untuk tanah mereka sendiri.
Namun langkah itu masih berisiko meningkatkan kerusuhan, tidak hanya di negara tetangga terdekat Australia namun juga di negara Muslim lainnya.
Pemerintah Indonesia belum lama ini juga bereaksi ketika Morrison melontarkan gagasan untuk mengakui Yerusalem dan memindahkan kedutaan Australia ke sana.
Pemerintah RI meminta agar Australia tidak melakukannya dan menghormati kerangka penyelesaian antara “Israel” dan Palestina.
(ameera/arrahmah.com)