DEPOK (Arrahmah.com) – Dinas Kesehatan Kota Depok menyebutkan bahwa penderita HIV/AIDS di kota itu mencapai 168 orang pada periode September 2018.
Jumlah itu didominasi penderita dengan perilaku seks menyimpang, yakni pria pecinta sesama jenis alias gay.
Berdasarkan data Dinkes Depok, pada 2016, penderita HIV mencapai 216 orang, sedang pada 2017 sebanyak 372 orang. Sementara pada 2018, periode September ada sekira 168 orang.
“Penderitanya mayoritas masih di usia produktif, kisaran 20-49 tahun sebanyak 89.88 persen,” kata Kepala Dinkes Kota Depok dr Novarita, Jumat (7/12/2018), lansir VIVA.
Menurut populasi kunci, lanjut Novarita, penderita paling banyak di kalangan LSL (lelaki seks lelaki) 43.4 persen, pasangan resti 8,3 persen, pengguna narkoba suntik 5,9 persen, kemudian sisanya terdapat pada pelanggan pekerja seks dan wanita pekerja seks,”
Jumlah penderita terbanyak, tambahnya, adalah pasien laki-laki 83 persen dan wanita 17 persen.
Angka itu diprediksi meningkat karena beberapa faktor, di antaranya tingkat kesadaran masyarakat yang cukup tinggi untuk mengecek langsung kondisi kesehatan seiring dengan bertambahnya layanan konseling dan tes HIV/AIDS.
“Layanan konseling bertambah saat ini ada di 31 puskesmas, 4 rumah sakit. Kemudian masyarakat sudah memiliki kesadaran yang cukup baik untuk mau memeriksakan kesehatannya. Selain itu meningkatnya peran aktif dari LSM peduli HIV/AIDS dan warga peduli HIV/AIDS,” paparnya.
Novarita tak menampik, penyumbang terbanyak penyakit ini adalah dari penyimpangan perilaku seksual atau yang biasa disebut LGBT.
Biasanya, ujar Novarita, HIV penularannya adalah dari orang yang terinfeksi HIV positif ke pasangannya. Penularannya melalui darah dan cairan kelamin
“Dari jumlah yang terdata itu, mayoritas adalah warga Depok dengan jumlah estimasi mencapai 80 persen. Dinas pun mengajak peran serta aktif seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menekan penularan virus berbahaya itu,”tandasnya.
(ameera/arrahmah.com)