JAKARTA (Arrahmah.com) – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan akan mengembalikan cek senilai 2 miliar yang diterima dari PP Pemuda Muhammadiyah. Hal ini dilakukan dengan alasan tidak ada temuan persoalan pada anggaran kegiatan dana kemah yang melibatkan PP Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor.
Kemnepora sudah menerima cek Rp 2 miliar dari PP Pemuda Muhammadiyah pada Senin (19/11) sebagai pengembalian bantuan operasional kegiatan apel dan kemah pemuda 2017.
“Staf sudah menerima hari Senin (19/11) dan baru kami ketahui hari Rabu (21/11) pagi,” kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, Jumat (30/11/2018), lansir Detik.com.
Cek Rp 2 miliar ini dimasukkan dalam amplop dan diserahkan pihak Pemuda Muhammadiyah dengan pihak yang dituju Menpora Imam Nahrawi.
“Selama tidak ada masalah, (bantuan operasional) itu hak penerima bantuan karena tidak ada temuan (penyimpangan),” sambungnya.
Gatot juga mempertanyakan pengembalian dana tersebut. Pasalnya, hasil audit Badan Pengawas Keuangan (BPK) tidak menemukan dugaan penyelewengan.
Sebelumnya, Ahmad Fanani selaku ketua kegiatan kemah pemuda perwakilan dari Pemuda Muhammadiyah mengatakan bahwa pengembalian tersebut dilakukan karena Pemuda Muhammadiyah tak mau dituding melakukan penyimpangan dana kemah.
“Kami tim Pemuda Muhammadiyah tertanggal hari ini kami mengembalikan. Ini bukan perkara apa-apa, tapi soal harga diri yang selama ini kami perjuangkan untuk core gerakan PP Muhammadiyah untuk melawan korupsi,” kata Ahmad Fanani setelah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penyimpangan dana kemah pemuda di Polda Metro Jaya, Jumat (23/11).
Dana tersebut juga dikembalikan karena terjadi perbedaan rencanan dan realisasi kegiatan.
Semula PP Pemuda Muhammadiyah mengajukan usulan kegiatan pengajian akbar, tapi belakangan berubah–dengan inisiatif yang disebut dari Menpora–menjadi kegiatan kemah pemuda Islam pada 2017.
“Kami ajukan pengajian akbar ternyata realisasinya apel. Perubahan itu atas dorongan Kemenpora,” kata Fanani.
(ameera/arrahmah.com)