WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Washington Post pada Selasa (27/11/2018) bahwa pasukan AS akan tetap di Timur Tengah untuk melindungi ‘Israel’.
“Sekarang, apakah kita akan tinggal di bagian dunia itu? Salah satu alasannya adalah ‘Israel’,” kata Trump kepada Washington Post dalam sebuah wawancara eksklusif.
“Minyak menjadi semakin tidak berarti karena kita menghasilkan lebih banyak minyak daripada yang pernah kita hasilkan. Jadi, Anda tahu, tiba-tiba sampai pada titik di mana Anda tidak harus tinggal di sana,” lanjut Trump.
Trump membuat komentar selama bagian wawancara membahas apakah dia akan mengurangi kehadiran militer AS di wilayah tersebut.
Pekan lalu, Trump berterima kasih kepada sekutunya, Arab Saudi, untuk harga minyak yang lebih rendah, satu hari setelah ia berjanji untuk tetap menjadi “mitra setia” Riyadh meskipun kemarahan internasional kian memuncak atas pembunuhan Jamal Khashoggi bulan lalu.
Trump telah menolak penilaian CIA bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan brutal Khashoggi, dan bersumpah untuk mempertahankan hubungan dengan kerajaan.
Presiden AS yang kontroversial itu kemudian mengatakan bahwa aliansi Amerika dengan Arab Saudi sangat penting bagi kepentingan ‘Israel’ di kawasan itu. Menurutnya, ‘Israel’ akan berada dalam “masalah besar tanpa Arab Saudi”.
Administrasi Trump telah memeluk kepentingan strategis ‘Israel’, merobek kesepakatan Iran 2015, memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, dan memangkas bantuan bagi para pengungsi Palestina.
Menantu ipar Trump dan penasihat Timur Tengah, Jared Kushner, adalah teman dekat keluarga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan kabinet AS sendiri dipenuhi dengan para pejabat pro-‘Israel’. (Althaf/arrahmah.com)