YANGON (Arrahmah.com) – Otoritas Myanmar dilaporkan telah menangkap sebuah kapal yang membawa 93 Muslim Rohingya, yang melarikan diri dari kamp-kamp pengungsi di Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat dan berharap untuk mencapai Malaysia, seorang pejabat mengatakan pada Selasa (27/11/2018).
Kapal itu diyakini sebagai kapal ketiga yang akan berlayar menuju Malaysia di perairan Myanmar sejak musim hujan mulai mereda bulan lalu.
Moe Zaw Latt, direktur kantor pemerintah di Dawei, sebuah kota pantai di Myanmar selatan, mengatakan nelayan telah melaporkan kapal “mencurigakan” kepada pihak berwenang.
Angkatan Laut menghentikan kapal tersebut pada Minggu dan menahan 93 orang, yang mengatakan mereka datang dari kamp Thae Chaung di ibukota Negara Bagian Rakhine, Sittwe, ungkapnya.
Thae Chaung berjarak sekitar 900 km (560 mil) barat laut Dawei dan menampung orang-orang terlantar, yang kebanyakan adalah Muslim Rohingya yang hidup tanpa kewarganegaraan.
“Mereka mengatakan mereka melarikan diri dari kamp. Mereka mengatakan mereka bermaksud pergi ke Malaysia,” lanjut Moe Zaw Latt, menambahkan pihak berwenang sedang mempersiapkan untuk mengirim mereka kembali ke Sittwe hari ini (27/11).
Lebih dari 700.000 orang Rohingya menyeberang ke Bangladesh tahun lalu, melarikan diri dari operasi militer di utara Negara Bagian Rakhine, menurut badan-badan PBB.
Para penyelidik yang diamanatkan PBB menemukan genosida dan pembersihan etnis yang direncanakan oleh tentara Myanmar. Myanmar membantah sebagian besar tuduhan tersebut, dan menyalahkan gerilyawan Rohingya yang menyerang kamp polisi karena memicu eksodus.
Para pejabat Myanmar mengatakan mereka siap menerima Rohingya yang ingin kembali dari kamp pengungsi Bangladesh. Tapi pengungsi sendiri dan lembaga bantuan menentang repatriasi yang menurut rencana akan dimulai pada 15 November, dengan alasan kondisi di Myanmar tidak aman.
Myanmar menahan 106 pria, wanita dan anak-anak Rohingya di atas kapal dekat pusat komersial Yangon pada 16 November, ketika mesin mereka gagal dalam perjalanan dari kamp Sittwe ke Malaysia.
Orang-orang itu telah dikembalikan ke kamp, bersama dengan kelompok lain yang terdiri lebih dari 80 orang yang kapalnya ditangkap di lepas pantai Rakhine selatan pekan lalu yang juga menuju Malaysia, menurut seorang pekerja bantuan di Sittwe yang memantau pergerakan kapal. (Althaf/arrahmah.com)