ABU DHABI (Arrahmah.com) – Mahasiswa PhD asal Inggris yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, Mathew Hedges, di Uni Emirat Arab karena dituduh memata-matai telah diberikan grasi presiden, ungkap sejumlah sumber, dikutip AFP pada Senin (26/11/2018).
Hedges berada di antara lebih dari 700 tahanan yang diampuni oleh Presiden UEA, Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan, pada kesempatan Hari Nasional.
Pembebasannya muncul setelah lobi intens oleh menteri luar negeri Inggris, Jeremy Hunt, di tengah kecaman internasional yang membuat UEA berebut untuk menghasilkan bukti yang membenarkan klaim bahwa Hedges adalah mata-mata.
Pada konferensi pers Senin (26/11), UEA terus bersikeras Hedges adalah agen MI6, dan memutar rekaman video yang menunjukkan dia mengaku berusaha untuk menemukan rahasia militer, termasuk tentang pembelian senjata UEA, seperti dilansir Guardian.
UAE mengatakan “grasi murah hati diberikan pada Minggu (25/11) sebagai tanggapan atas surat dari keluarga Hedges mengingat hubungan bersejarah antara UAE dan Inggris”.
“Hedges akan diizinkan untuk meninggalkan UAE setelah formalitas selesai,” kata pernyataan itu.
Namun Abu Dhabi mendapat kecaman setelah memperlihatkan video Hedges yang mengaku sebagai mata-mata, dan masih bersikeras karya akademis untuk badan intelijen Inggris MI6.
UEA telah dikecam oleh kelompok hak asasi manusia karena ketidakberesan hukum dan dugaan penyiksaan terhadap para tahanan.
Istri Hedges, Daniela Tejada, yang telah berkampanye untuk pembebasannya, menyambut baik berita pengampunannya dan mengatakan kepada Sky News bahwa dia tidak sabar menunggu sang suami kembali ke rumah.
Meski demikian, Tejada mengaku “kecewa” oleh klaim UEA bahwa ada “proses hukum” dalam proses pengadilan.
Pengadilan Hedges dilakukan secara tertutup dengan bukti-bukti yang tidak disampaikan kepada publik.
Menurut menlu Inggris, pengampunan itu adalah “berita fantastis” tetapi ia tetap kecewa karena tuduhan mata-mata UAE masih berlaku.
“Kabar pembebasan Matthew Hedges adalah kabar yang fantastis. Meskipun kami tidak setuju dengan tuduhan itu kami berterima kasih kepada pemerintah UEA untuk menyelesaikan masalah dengan cepat,” kata Hunt melalui Twitter.
Fantastic news about Matthew Hedges.Although we didn’t agree with charges we are grateful to UAE govt for resolving issue speedily.But also a bittersweet moment as we remember Nazanin &other innocent ppl detained in Iran.Justice won’t be truly done until they too are safely home.
— Jeremy Hunt (@Jeremy_Hunt) November 26, 2018
Hedges ditahan di bandara Dubai pada 5 Mei dan ditahan di sel isolasi sampai sidang pengadilannya enam bulan kemudian.
Dia telah membantah tuduhan terhadapnya. Keluarganya mengklaim dia dipaksa untuk menandatangani pengakuan dalam bahasa Arab. (Althaf/arrahmah.com)