JEDDAH (Arrahmah.com) – Kabinet Arab Saudi telah menolak politisasi pembunuhan warga negara Saudi dan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul bulan lalu.
Pengumuman itu datang setelah sesi Kabinet pekananan, dipimpin oleh Raja Salman di Tabuk pada Selasa (20/11/2018).
Dalam pernyataan kepada Kantor Berita Saudi, Menteri Informasi Dr. Awwad bin Saleh al-Awwad mengatakan para menteri menyatakan terima kasih kepada negara-negara dan organisasi yang ramah dan persaudaraan atas penyambutan pernyataan Jaksa Penuntut Umum atas temuan-temuan dalam pembunuhan Khashoggi.
Al-Awwad memuji mereka karena menolak mempolitisir urusan kemanusiaan yang telah dirujuk ke pengadilan Saudi dan yang akan mengeluarkan putusan terhadap para tersangka.
Dalam pidato yang berbicara kepada dewan menteri Kerajaan, Raja Salman memberi penjelasan kepada mereka tentang rincian dari pesan tertulis yang ia sampaikan awal pekan ini kepada Kuwait Emir Sheikh Sabah al-Ahmed al-Jaber al-Sabah.
Raja Salman juga memberi penjelasan kepada mereka mengenai diskusi yang diadakannya pada Ahad dengan mengunjungi Presiden Irak Barham Salih, setelah pertemuan di Riyadh, di mana mereka membahas hubungan bilateral dan cara mengembangkannya di berbagai bidang.
Para menteri yang hadir memuji pernyataan Raja Salman tentang kebijakan internal dan luar negeri Saudi, serta kebanggaannya dalam perkembangan komprehensif yang disaksikan di Kerajaan sesuai dengan Visi 2030-nya.
Di Yaman, Kabinet memuji Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk meluncurkan inisiatif $ 500 juta untuk mengatasi situasi kemanusiaan di negara yang dilanda perang.
Mereka juga mengumumkan bahwa Kerajaan dan Uni Emirat Arab akan meluncurkan prakarsa lain untuk ketahanan pangan yang akan mencapai 10-12 juta warga Yaman.
Al-Awwad menunjukkan bahwa Kabinet menegaskan kembali penegasan Kerajaan selama pertemuan darurat Liga Arab di tingkat Perwakilan Tetap di Kairo, mengutuk pelanggaran Israel di Gaza, berdasarkan sikap permanen terhadap Palestina. Ini menegaskan kembali solidaritasnya dengan rakyat Palestina dalam memulihkan hak sejarah mereka yang sah.
Akhirnya, menteri Informasi Saudi mengatakan bahwa Kabinet telah menyetujui Nota Kesepemahaman (MoU) antara Arab Saudi dan Turki mengenai kerjasama di sektor perumahan.
(fath/arrahmah.com)