MERANGIN (Arrahmah.com) – Bupati Merangin terpilih Al Haris bakal menerapkan shalat subuh berjemaah kepada pelajar SD hingga tingkat SMA di seluruh wilayah Kabupaten Merangin, Jambi.
Program religius itu nantinya akan diberlakukan sesuai dengan peraturan bupati (perbup) pada awal 2019.
“Program itu kita namakan ‘Gema Subuh’. Di awal tahun 2019, program itu akan diberlakukan penuh sesuai perbup yang akan saya tanda tangan langsung,” kata Bupati Al Haris, Kamis (15/11/2018), lansir Detik.com.
Salat subuh berjemaah bagi para pelajar SD hingga SMA ini merupakan program yang pertama kali akan diterapkan di Kabupaten Merangin.
Program ini juga telah dimusyawarahkan terlebih dahulu oleh Pemkab Merangin agar dapat berjalan secara maksimal.
Haris mberharap program tersebut bisa membentuk karakter anak di usia dini hingga remaja agar lebih mendekat kepada Allah SWT.
Ia menilai, Shalat subuh berjemaah juga dapat mencegah anak dari kenakalan remaja yang saat ini sangat memprihatinkan.
“Nantinya program shalat subuh berjemaah itu akan masuk dalam rapor siswa. Artinya, program itu masuk di dalam mata pelajaran kerohanian, jadi ada guru pembimbingnya juga. Tujuannya agar si anak dapat rajin menjalankan ibadah salat subuh sejak usia dini dan di usia remaja mereka. Karena kita tahu, salat subuh itu pahalanya besar dan jika anak sudah diajarkan untuk rajin salat, maka akhlaknya pun juga semakin baik,” jelasnya.
Untuk mengetahui agar perbup itu berjalan maksimal, nantinya Pemkab Merangin akan membuat buku absen salat dan setiap siswa diwajibkan meminta tanda tangan imam masjid setelah melaksanakan ibadah. Salat subuh itu dilakukan di masjid atau musala terdekat.
Pemkab Merangin juga menyerahkan secara penuh kepada pihak sekolah untuk mengawasi anak didik mereka agar program salat subuh berjemaah itu bisa terus diterapkan.
“Tentu kalau kita sudah berbicara perbup, berarti sudah ada sanksinya jika dilanggar,” tandasnya.
Tetapi, lanjutnya, karena program itu nanti masuk menjadi mata pelajaran kerohanian siswa, maka sanksinya itu kita serahkan kepada pihak sekolah.
Namun dia berharap semoga perbup tentang shalat subuh berjemaah bagi siswa SD-SMA ini bisa berjalan lancar demi meningkatkan keimanan anak.
“Ini bukan berarti pemaksaan terhadap anak. Tetapi ini kewajiban bagi umat muslim untuk dapat menjalankan salat sesuai perintah Allah Yang Maha Esa. Karena kita tahu, salat yang sangat sulit untuk dikerjakan ialah salat subuh. Maka dari itu, sejak usia dini dan remajalah kita membina mereka agar nantinya mereka dapat menjadi anak yang bertanggung jawab, memiliki moral yang baik dan menjadi penerus bangsa Indonesia,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)