BEIJING (Arrahmah.com) – Cina telah meningkatkan anggaran untuk pembangunan kamp tahanan bagi minoritas Muslim Uighur di Xinjiang hampir tiga kali lipat dari anggaran tahun lalu, Yeni Safak melansir dalam editorialnya kemarin (8/11/2018).
Sementara itu, pengeluaran Cina untuk pembangunan yang terkait keamanan meningkat hampir 20 miliar yuan ($ 2,9 miliar), menurut laporan oleh lembaga pemikir berbasis di AS, Jamestown Institute. Ini artinya, peningkatan 213 persen telah terjadi dibanding jumlah pengeluaran tahun lalu.
Banyak orang merujuk pada Daerah Otonomi Uighur Xinjiang Cina – tempat bagi banyak kelompok etnis minoritas, termasuk orang-orang Turki Uighur – atau yang lebih dikenal sebagai Turkistan Timur.
Mereka percaya bahwa Uighur termasuk di antara sejumlah suku Turki yang mendiami wilayah tersebut, dan menganggapnya sebagai bagian dari Asia Tengah, bukan Cina.
Kamp sedang diperluas
Sejak awal 2017, Cina telah memperluas kamp konsentrasi mencakup tambahan 2 juta meter persegi, menurut laporan oleh Australian Strategic Policy Institution (ASPI).
Didirikan dengan dalih “pendidikan ulang politik” untuk populasi Muslim Cina, Beijing telah membangun kamp tahanan dalam tiga bulan terakhir, juga memperluasnya dengan tambahan 700.000 meter persegi, menurut citra satelit.
Kamp-kamp penahanan Muslim Cina telah menarik banyak kritikan dari masyarakat internasional karena Beijing terus-menerus menolak keberadaan mereka dan berulang kali menolak tuduhan pelanggaran terhadap minoritas Uighur di negara itu selama bertahun-tahun.
Wilayah Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 10 juta e Uighur. Kelompok Muslim Turki yang membentuk sekitar 45 persen dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh pemerintah Cina karena melakukan diskriminasi budaya, agama, dan ekonomi. (Althaf/arrahmah.com)