RIYADH (Arrahmah.com) – Putra Mahkota Arab Saudi telah meluncurkan proyek untuk membangun reaktor riset nuklir pertama di kerajaan itu, Saudi Press Agency melaporkan.
Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) meluncurkan tujuh proyek strategis dalam energi terbarukan, energi atom, desalinasi air, obat genetik, dan industri pesawat terbang selama kunjungannya ke King Abdulaziz City untuk Sains dan Teknologi pada Senin (5/11/2018).
Dua proyek paling signifikan termasuk reaktor riset nuklir dan pusat pengembangan struktur pesawat terbang.
Pada Maret, MBS mengumumkan kesiapan negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir dalam hal bahwa Iran menuju ke arah itu.
“Arab Saudi tidak ingin mendapatkan bom nuklir, tetapi tanpa keraguan, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan segera mengikutinya,” katanya kepada stasiun televisi AS, CBS, dalam sebuah wawancara.
Tahun lalu, Badan Energi Atom Internasional mengatakan pemerintah Saudi telah mengundang proposal untuk pembangunan dua reaktor tenaga nuklir untuk meningkatkan bauran energi negara.
Kerajaan sedang mempertimbangkan membangun 17,6 gigawatt kapasitas nuklir pada tahun 2032, setara dengan sekitar 17 reaktor, menjadikannya salah satu proyek terbesar secara global.
Menurut kantor berita Reuters, Arab Saudi bertujuan untuk mengurangi jumlah minyak mentah yang dibakar di rumah untuk menghasilkan listrik untuk memungkinkannya menjual lebih banyak lagi ke luar negeri.
Jika kerajaan melanjutkan dengan rencana itu, negara itu akan menjadi negara Arab Teluk kedua untuk meluncurkan proyek pembangkit listrik tenaga nuklir setelah Uni Emirat Arab, yang membangun empat reaktor yang dirancang Korea Selatan.
(fath/arrahmah.com)