KAIRO (Arrahmah.com) – Pesawat MiG-29 milik Angkatan Udara Mesir yang baru dibeli jatuh selama penerbangan percobaan pertamanya, membuat Kairo dan Rusia melakukan penyelidikan. Militer Mesir mengatakan kecelakaan itu terjadi karena kesalahan sistem kontrol penerbangan.
Pilot jet selamat, kementerian pertahanan Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (3/11/2018). “Jet tempur telah jatuh selama penerbangan latihan di salah satu area pelatihan karena kesalahan teknis dalam sistem kontrol pesawat,” kata juru bicara kementerian itu. .
Sebuah komisi Angkatan Udara Mesir sedang menyelidiki kecelakaan itu, sementara United Aircraft Corporation milik Rusia – perusahaan yang memproduksi pesawat itu – juga mengatakan akan mengirim spesialisnya untuk membantu penyelidikan.
https://twitter.com/ThielsChristian/status/1055764680256471040?ref_src=twsrc%5Etfw
Jet itu dipasok ke Mesir awal tahun ini sebagai bagian dari kontrak antara Moskow dan Kairo senilai $ 2,5 miliar. Rusia diperkirakan akan memasok 46 jet tempur MiG-29M / M2 ke Mesir pada 2020.
Pengiriman pertama dilakukan pada tahun 2017, menurut Alerksandr Mikheev, kepala eksportir senjata Rusia Rosoboronexport. Pada saat yang sama, pilot Mesir mulai belajar menerbangkan pesawat baru, tambahnya.
MiG-29M / M2 adalah jet tempur generasi keempat, yang merupakan varian canggih dari pesawat tempur MiG-29 Soviet yang klasik. Model baru ini telah memperpanjang jangkauan penerbangan serta avionik baru. Jet ini memiliki dua varian – MiG-29M kursi tunggal dan MiG-29M2 dua kursi, yang keduanya telah dipasok ke Mesir.
Jet-jet yang dijual ke negara Arab juga dilengkapi dengan pencarian inframerah dan sistem lacak inframerah dan electronic countermeasure jamming pods terbaru, selain mesin tanpa asap yang telah di-upgrade. (Althaf/arrahmah.com)