TEHERAN (Arrahmah.com) – Arab Saudi mengatakan pada Selasa (23/10/2018) bahwa pihaknya dan Bahrain telah memasukkan Garda Revolusi Iran dan para senior dari Pasukan Quds ke daftar orang-orang dan organisasi yang dicurigai terlibat dalam terorisme, lapor Reuters.
Teheran dengan cepat menanggapi bahwa langkah itu dimaksudkan untuk “mengalihkan perhatian dunia dan kawasan dari pembunuhan Jamal Khashoggi”, jurnalis yang menghilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul, yang telah memicu kemarahan internasional, lansir MEMO.
Kantor berita Saudi SPA mengutip pernyataan dari dinas keamanan yang mengatakan Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, dan pasukan Hamed Abdollahi dan Abdul Reza Shahlai, telah dimasukkan ke dalam daftar terorisme.
Departemen Keuangan AS pada tahun 2011 menuduh Soleimani, Abdollahi dan Shahlai terkait dengan sebuah rencana untuk membunuh mantan duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel Al-Jubeir, dan menjatuhkan sanksi pada mereka.
Iran pada saat itu menepis tuduhan dan menyatakannya sebagai tuduhan palsu serta menuntut permintaan maaf dari Washington.
Pasukan Quds adalah cabang Garda Revolusi Iran yang beroperasi di luar negeri.
“Arab Saudi dalam kondisi yang tidak dapat keluar dengan mudah,” ujar Brigjen Esmail Koswari, wakil kepala keamanan Garda Revolusi Iran pada Selasa (23/10).
“Para penguasa Saudi berusaha mengalihkan perhatian dunia dan kawasan dari pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat mereka di Turki,” tambahnya.
“Mereka harus tahu bahwa kejahatan ini tidak bisa dihapus dengan mudah atau dengan metode ini.” (haninmazaya/arrahmah.com)