JAKARTA (Arrahmah.com) – Setelah rekaman video yang memperlihatkan belasan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Garut membakar sehelai bendera Ar-Rayah yang bertuliskan kalimat tauhid viral di jagad maya, tagar #BubarkanBanser menjadi trending topik di Twitter.
Menurut laporan Jurnalislam.com pada Selasa (23/10/2018) pagi, terdapat hampir 32 ribu cuitan warganet dengan tagar tersebut.
Akun dengan nama @ivankristeria misalnya, berkicau,”Menjadi alergi dengan kalimat Tauhid dan bahkan menggadaikan Aqidah hanya demi obsesi paling pancasilais dan nasionalis! Kedunguan yang semakin meroket!
Akun lain atas nama @deandry mengatakan bahwa Banser sudah layak dibubarkan sebagai ormas mengacu Perppu ormas karena dianggap meresahkan masyarakat.
“Kalo baca pasal 59 ayat 3 Perppu no 2/2017 yg sdh disahkan jd UU no 16/2017 (UU Ormas) mka tndkan BANSER @Banser_CyberNU slm ini memenuhi kriteria delik pembubaran ormas dn tepat jk publik mnta #BubarkanBanser bener gak,”cuitnya.
Sementara akun atas nama @cakkhum membandingkan bendera tauhid yang dibakar banser dengan bendera yang dipakai pasukan pejuang kemerdekaan Indonesia, Hizbullah dan Sabilillah pada tahun 40-an.
“PIN Laskar Hizbullah bagian dari BKR/TKR. Barisan Keamanan Rakyat/Tentara Keamanan Rakyat cikal bakal ABRI TNI Polri. Ada tulisan kalimat syahadat. Pin ini sekarang ada di museum KNIL Belanda. Jadi sejak dulu kalimat syahadat dan merah putih adalah satu. #BubarkanBanser,” ungkapnya.
Kemarahan warganet ini dipicu oleh perilaku Banser yang sudah melewati batas dengan membakar bendera kebanggaan ummat Islam. Ketua GP Ansor Yaqut Cholil sendiri mengakui bahwa pihaknya terlibat dalam pembakaran bendera tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)