ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk “menelanjangi kebenaran” pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi, dengan mengatakan bahwa dia akan membuat pernyataan baru mengenai kasus itu pada Selasa.
Komentarnya pada Minggu (21/10/2018) kemungkinan akan meningkatkan spekulasi bahwa Ankara mungkin akan mengungkapkan beberapa hasil penyelidikannya dalam pembunuhan Khashoggi, seorang kolumnis Washington Post, yang menghilang setelah memasuki konsulat Saudi di kota Istanbul Turki pada 2 Oktober
Pada hari Sabtu (20/10), setelah berminggu-minggu menyangkal keterlibatan dalam penghilangan Khashoggi, Arab Saudi mengatakan pria berusia 59 tahun yang juga seorang kritikus terkemuka Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), meninggal dalam perkelahian di konsulat.
“Saya akan membuat pernyataan tentang masalah ini pada hari Selasa di pertemuan kelompok partai,” kata Erdogan dalam sebuah pidato di Istanbul.
“Kami mencari keadilan di sini dan menelanjangi kebenaran, bukan melalui beberapa langkah biasa tetapi dalam semua kebenarannya yang telanjang,” Erdogan menambahkan.
Surat kabar pro-pemerintah Turki sebelumnya telah merilis informasi yang merinci sebuah tim beranggotakan 15 orang yang konon tiba di Istanbul untuk menghadapi Khashoggi di konsulat.
“Mengapa 15 orang datang … dan mengapa 18 orang ditahan … Hal-hal ini harus diberitahukan secara rinci,” kata Erdogan.
Jaksa penuntut umum Arab Saudi pada Sabtu (20/10) mengatakan 18 orang ditangkap sehubungan dengan insiden itu.
Beberapa jam setelah pengakuan Saudi pada hari yang sama (20/10), Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa di Ankara (AKP), mengatakan Turki tidak “menuduh siapa pun sebelumnya, tetapi kami tidak menerima apa pun untuk tetap menutup-nutupi hal ini.”
Sementara itu, Numan Kurtulmus, wakil kepala AKP, berjanji Turki “tidak akan menjauhkan diri dari berbagi dengan dunia” bukti kematian Khashoggi dan tidak akan pernah “mengijinkan siapapun untuk menutup-nutupi kasus yang buruk, menakutkan, dan tidak manusiawi ini.”
Para pejabat Turki mengatakan pihak berwenang memiliki rekaman audio yang konon mendokumentasikan pembunuhan Khashoggi di dalam konsulat.
Surat kabar Turki pro-pemerintah Yeni Safak, mengutip audio, mengatakan para penyiksanya memotong jari-jarinya selama interogasi dan kemudian memenggal kepalanya. (Althaf/arrahmah.com)