NEW YORK (Arrahmah.com) – Setelah serangkaian panjang skandal dan kontroversi, beberapa investor Facebook meyakini bahwa perusahaan akan lebih baik tanpa Mark Zuckerberg sebagai ketuanya.
Pada Rabu (17/10/2018), sejumlah bendahara negara dan kota bertemu. Mereka meminta dewan direktur Facebook untuk menghapus Zuckerberg sebagai ketua.
Para bendahara tersebut mewakili New York City, Rhode Island dan Pennsylvania, yang memiliki dana publik yang diinvestasikan di Facebook. Upaya ini dipimpin oleh Manajemen Aset Trillium.
Tetapi permintaan untuk menghapus Zuckerberg dari CEO Facebook memiliki peluang sangat kecil.
Zuckerberg memiliki mayoritas hak suara di Facebook dan 75% saham kelas B, yang memiliki 10 kali suara pemegang saham dari saham biasa.
“Membuat peran ketua posisi independen adalah praktik tata kelola terbaik yang akan menjadi kepentingan pemegang saham, karyawan, pengguna, dan demokrasi kami,” kata bendahara itu dalam surat proposal terbaru.
Pada bulan Juni, para bendahara ini pernah mengajukan proposal terkait topik yang sama. Bukan pertama kalinya para pemegang saham keberatan dengan struktur kekuasaan Zuckerberg, tapi ditolak oleh Facebook.
“Kami tidak percaya bahwa mengharuskan Ketua untuk menjadi independen akan memberikan arahan dan kinerja yang jauh lebih baik, dan bahkan sebaliknya bisa menyebabkan ketidakpastian, kebingungan, dan ketidakefisienan dalam fungsi dewan dan manajemen serta relalsi,” kata Facebook pada saat itu.
Di bawah kepemimpinan Zuckerberg, perusahaan telah menghadapi serangkaian masalah, termasuk menjadi saluran untuk ikut campur dalam pemilu dan penyebaran misinformasi.
Ini juga berkaitan dengan kepercayaan pengguna setelah skandal Cambridge Analytica dan pelanggaran data baru-baru ini yang melibatkan hingga 30 juta akun pengguna.
(ameera/arrahmah.com)