JAKARTA (Arrahmah.com) – Saham-saham properti Grup Lippo yang terkait dengan mega proyek Meikarta kembali anjlok pagi ini, menyusul mencuatnya kasus korupsi Pemerintah Kabupaten Bekasi terkait dengan Meikarta.
Investor tampaknya semakin pesimistis dengan kinerja perseroan karena ada potensi pengembangan proyek menjadi terhambat dan mengalami kesulitan likuiditas.
Melansir data RTI, Selasa (16/10/2018), saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hingga pukul 10.26 waktu JATS sudah anjlok 8,97% ke Rp 264. Sementara saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sudah anjlok 12,64% ke posisi Rp 1.210.
Kemarin saat berita OTT KPK terkait kasus suap proyek Meikarta menyeruak, saham kedua emiten itu langsung anjlok. Tercatat LPKR kemarin ditutup turun 2,68% ke Rp 290, sedangkan LPCK ditutup turun 14,77% ke Rp 1.385, lansir Detik.com.
Diketahui, Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Penangkapan dilakukan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap perizinan proyek pembangunan Meikarta.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait izin proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi.
Selain Bupati Neneng, KPK juga menjerat delapan orang lainnya dalam kasus ini. Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Pemkab Bekasi, Jamaludi; Kepala Dinas Damkar Pemkab Bekasi, Sahat MBJ Nahar; Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi, Dewi Tisnawati; dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Neneng Rahmi.
(ameera/arrahmah.com)