TASIKMALAYA (Arrahmah.com) – Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Aktifis Islam Tasikmalaya (Al-Mumtaz) menggelar Aksi Dakwah On The Street. Aksi bertajuk “Selamatkan Kota Santri dari Bencana yang Membinasakan” itu dilakukan pada Sabtu (13/10/2018) disejumlah titik keramaian Tasikmalaya.
“Kegiatan malam hari ini adalah sebuah bagian daripada kegiatan kepedulian kami kepada kota Tasikmalaya, yang notabene kota santri, 1000 pesantren, dan 1000 ulama,” terang ketua Al-Mumtaz, Hilmi kepada para wartawan, lansir Jurnalislam.com (15/10).
Hilmi mengatakan, Al-Mumtaz khawatir dengan kondisi Tasikmalaya saat ini. Nilai-nilai, religius di kota Tasikmalaya, kata dia, semakin terkikis dengan perkembangan zaman yang mengarah kepada perbuatan dosa.
“Nilai-nilai itu semakin hari sudah semakin terkikis dengan perkembangan zaman, perbuatan-perbuatan dosa sudah luar biasa di kota Tasikmalaya,” ungkapnya.
Sementara itu, menanggapi isu LGBT yang tengah ramai, Hilmi menjelaskan bahwa salah satu agenda aksi tersebut adalah untuk memberikan peringatan kepada para pelaku maksiat, termasuk LGBT.
“Keberadaan kami ini, mengapa kami hari ini turun kejalan, ini sebagai tadzkirah (memberi peringatan). Tadzkirah kepada para penguasa, kepada masyarakat. Mungkin tazdkirah itu mengingatkan masyarakat yang tidak peduli agar bisa peduli dengan kondisi yang ada, termasuk dengan merebaknya penyakit-penyakit masyarakat baik itu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT),” tandasnya.
Selain melakukan aksi turun kejalan, Al-Mumtaz juga akan mengupayakan audiensi dengan pemerintah kota Tasikmalaya untuk segera diterbitkannya Perda yang khusus mengatur tentang pelarangan aktifitas LGBT di Tasikmalaya. (haninmazaya/arrahmah.com)