PALU (Arrahmah.com) – Desa Petobo yang tenggelam akibat likuifaksi saat gempa melanda Sulawesi Tengah, 28 September lalu, menjadi perhatian dunia.
Tercatat ribuan orang tewas akibat gempa tersebut. Hingga saat ini, ratusan jasad korban diyakini masih berada di bawah lumpur dan tak bisa dievakuasi.
Namun siapa sangka, ternyata Desa Petobo dikenal sebagai sarang judi terbesar di Sulawesi.
Bagi warga Palu, sudah menjadi rahasia umum bahwa di Petobo ada tempat khusus bagi mereka yang suka bermain judi.
Akan tetapi, bukan berarti semua warga Petobo jauh dari agama. Sebagian yang lain juga beribadah sebagaimana mestinya.
“Ada banyak juga warga sana yang taat agama, beribadah. Banyak kok,” kata salah seorang warga Petobo yang rumahnya juga ikut tenggelam.
Terbukti, lanjutnya, masjid pun megah berdiri di Petobo yang beraktivitas sebagaimana mestinya.
“Ada pengajian, kegiatan keagamaan. Banyak,” jelasnya.
Warga-warga itu, lanjutnya, adalah sebagian yang tak terkontaminasi dengan aktivitas perjudian di Petobo.
Penjudi yang datang ke petobo datang dari berbagai daerah di luar Sulawesi. Mereka berjudi dengan nilai taruhan hingga ratusan juta rupiah.
Berikut video selengkapnya.