LOMBOK (Arrahmah.com) – Masjid Nurul Yaqin yang dibangun kembali oleh Wahdah Islamiyah yang berlokasi di Dusun Sebaro, Desa Persiapan Samaguna, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara ) secara perdana dimanfaatkan masyarakat menunaikan ibadah sholat Jumat (28/9/2018).
Selama sebulan ini, mereka tidak bisa melaksanakan sholat Jumat di Masjid karena gempa besar yang melanda Lombok tak hanya meluluhlantakkan rumah-rumah mereka melainkan juga fasilitas ibadah seperti Masjid.
Masjid tersebut berukuran 10 x 10 meter, mampu memuat maksimal seratus orang. Meski masih dalam tahap perampungan, terlihat dari beberapa sudut Masjid yang belum selesai, nyatanya tak menyurutkan kebahagiaan dan semangat warga untuk tetap melaksanakan sholat Jumat di Masjid tersebut.
Langit Lombok siang hari tampak begitu cerah. Memasuki waktu Zhuhur masyarakat sekitar Masjid mulai berbondong-bondong merapihkan saf-saf lalu khusyuk mendengarkan khotbah. Mereka tampak gagah dengan balutan pakaian bersih, songkok, dan sarung-sarung yang membersamai langkah mereka.
Ada seutas senyum bahagia atas apa yang mereka rasakan di hari ini, tentu saja Masjid yang selama ini mereka rindukan.
Ustadz Muhammad Syawal (49), selaku Imam dan Khatib salat Jumat di Masjid tersebut mengatakan, masyarakat Sebaro sangat bersyukur dengan keberadaan LAZIS Wahdah.
Menurut beliau, begitu banyak amanah masyarakat Indonesia yang telah tersalurkan melalui LAZIS Wahdah, salah satunya rumah ibadah darurat itu.
Dalam khotbahnya ia mengatakan bahwa semua musibah yang terjadi adalah wujud cinta Allah kepada manusia.
”Kita mendapatkan musibah, Insya Allah kita tengah diuji. Seberapa sabarkah kita dan seberapa kuatkah kita menghadapi ujian ini. Siapa yang bersabar maka sungguh itulah kemenangan yang nyata. Dan jelas itu adalah wujud cinta Allah kepada hamba-hamba-Nya,” jelasnya, Jumat (28/9).
“Kami berterima kasih sekali, dengan adanya kerja-kerja para relawan yang disokong oleh bantuan donatur, semisal masjid ini, kami jadi sangat terbantu. Alhamdulillah, kami punya lagi rumah ibadah yang lebih layak dari sekedar tenda pengungsian. Harapannya kedepan LAZIS Wahdah bisa membangun Masjid yang lebih permanen,” ungkap Kyai Yanto, Imam Masjid sekaligus Ketua/Pimpinan Keagamaan Dusun Sebaro.
LAZIZ Wahdah juga berharap adanya gerak bersama secara berkala bersama masyarakat Indonesia.
Lewat ikhtiar yang kita bangun ini, LAZIS Wahdah bertekad untuk membangun kembali Lombok. Tak hanya di satu daerah, namun juga di daerah lainnya juga bisa merasakan kebermanfaatan dari sedekah dan zakat dari ummat Islam yang telah disalurkan melalui LAZIZ Wahdah.
(ameera/arrahmah.com)