WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat mencabut visa untuk keluarga duta besar Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), kata utusan itu pada Ahad (16/9/2018), perkembangan terakhir dalam hubungan yang memburuk antara pemerintahan Trump dan kepemimpinan Palestina, lapor Reuters.
Duta Besar Husam Zomlot, kepala Delegasi PLO ke Amerika Serikat, mengatakan keluarganya, termasuk dua anaknya, meninggalkan Amerika Serikat setelah diberitahu visa mereka akan berakhir saat kantor diplomatik ditutup bulan depan. Visa awalnya akan berakhir pada 2020.
Pemerintahan Trump mengatakan Senin lalu kantor PLO di Washington akan ditutup. Departemen Luar Negeri tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Hanan Ashrawi, anggota komite eksekutif PLO, mengkritik administrasi Trump karena “pendendam.”
“Seolah-olah pengumuman bahwa AS akan menutup kantor kami di Washington tidak cukup, tindakan balas dendam ini oleh pemerintahan Trump adalah dengki,” kata Ashrawi dalam sebuah pernyataan. “AS telah mengambil upaya untuk menekan dan memeras warga Palestina ke tingkat yang baru.”
Zomlot mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dua karyawan kedutaannya bertemu pekan lalu dengan staf Departemen Luar Negeri, yang telah meminta pertemuan itu.
“Departemen Luar Negeri memberi tahu rekan kami, sebagai bagian dari diskusi tentang penutupan, bahwa visa istri dan anak-anak saya bergantung pada delegasi PLO dan karena itu tidak akan berlaku setelah penutupan kantor dan jika mereka ingin tetap saja mereka harus mengubah status imigrasi mereka,” kata Zomlot.
Dia menambahkan: “Ini bertentangan dengan norma-norma diplomatik. Anak-anak, pasangan dan keluarga tidak ada hubungannya dengan barisan politik. ”
Bulan lalu, Amerika Serikat menghentikan semua pendanaan ke sebuah badan PBB yang membantu para pengungsi Palestina.
Menantu dan penasehat senior Trump, Jared Kushner, memimpin upaya untuk membuat rencana perdamaian yang dimaksudkan untuk memulai negosiasi antara “Israel” dan Palestina untuk mengakhiri konflik selama beberapa dekade. Keputusan tentang kapan inisiatif akan diluncurkan belum dibuat.
(fath/arrahmah.com)