GAZA (Arrahmah.com) – Sedikitnya 49 warga Palestina terluka ketika Angkatan Laut “Israel” menargetkan 20 armada Flotilla yang berangkat pada Senin (10/9/2018) dari Jalur Gaza utara dengan harapan mampu menghancurkan blokade yang telah diberlakukan oleh “Israel” selama satu dekade.
Orang-orang terluka oleh tembakan dan bom gas, ujar Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan. Sepuluh orang yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan, lanjut pernyataan tersebut, lansir Daily Sabah pada Selasa (11/9).
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa korban luka termasuk Atiyyeh Hijazi, seorang jurnalis yang bekerja untuk saluran televisi Al-Alam. Setelah armada tersebut mencapai perbatasan maritim Gaza, tentara pendudukan menembaki mereka.
Upaya serupa oleh aktivis untuk menantang blokade angkatan laut “Israel” di Gaza juga digagalkan sebelumnya. Insiden paling serius adalah insiden Mavi Marmara yang terjadi pada 31 Mei 2010, di mana sembilan aktivis Turki tewas oleh pasukan “Israel” di perairan internasional ketika mereka mencoba mematahkan pengepungan, dan seorang aktivis Turki yang lain akhirnya menghembuskan nafas terakhir empat tahun kemudian, setelah menderita luka-luka parah dalam serangan itu.
Sejak tahun 2007, Jalur Gaza telah menderita di bawah blokade “Israel” dan Mesir yang melumpuhkan perekonomian dan sekitar 2 juta penduduk kesulitan mendapatkan komoditas vitas, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-batan. Situasi kemanusiaan terus memburuk dari hari ke hari. (haninmazaya/arrahmah.com)