ISTANBUL (Arrahmah.com) – Puluhan orang berkumpul di Istanbul untuk memprotes serangan yang mungkin dilakukan oleh rezim Assad dan sekutu-sekutunya di provinsi Idlib di barat laut Suriah.
Para pengunjuk rasa termasuk warga Suriah yang tinggal di Istanbul berkumpul setelah salat Jumat di luar Masjid Fatih yang bersejarah di sisi Eropa kota.
Berbicara di hadapan massa atas nama Platform Solidaritas terhadap Rakyat Suriah yang berbasis di Istanbul, Ridvan Kaya, pimpinan Ozgur-Der, mengatakan: “Tidak ada negara di Suriah, hanya ada geng yang secara brutal membunuh rakyatnya”.
“Kami tahu bahwa [Slobodan] Milosevic dan [Radovan] Karadzic diadili di Pengadilan Kriminal Internasional. Saya berharap Bashar al-Assad akan diadili dengan cara yang sama,” tambahnya, seperti dilansir Anadolu Agency, Jum’at (7/9/2018).
Mehdi Nur, dari Federasi Asosiasi Suriah, mengatakan bahwa rezim Assad telah membantai wanita dan anak-anak selama bertahun-tahun.
“Lebih dari 4 juta orang tinggal di Idlib, 70 persen dari mereka adalah wanita dan anak-anak, ribuan anak-anak telah tewas dan ribuan wanita telah diperkosa dan dibunuh,” tambahnya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Turki karena merangkul kami, berbagi makanan mereka dengan kami,” ujarnya.
Protes itu datang ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Iran Hassan Rouhani berada di Teheran dalam pertemuan puncak trilateral yang membahas tentang Suriah.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Putin dan Rouhani, Erdogan menyerukan diakhirinya pembunuhan di Suriah.
Erdogan mengatakan penting untuk mengakhiri pemboman di Idlib dan memastikan gencatan senjata.
Rezim Suriah baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meluncurkan serangan militer besar-besaran di daerah itu, yang dikendalikan oleh berbagai kelompok oposisi.
(ameera/arrahmah.com)